Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai indikator dini ekonomi di awal tahun 2022 menunjukkan perbaikan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menganggap, ini sebagai angin segar bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan perkembangan positif tersebut, Airlangga optimistis, pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 bisa mencapai level 5,2% yoy.
Beberapa indikator dini yang menunjukkan perbaikan adalah Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang pada Januari 2022 masih berada di zona ekspansif, yaitu 53,7. Bahkan, indeks manufaktur ini juga meningkat dari 53,5 pada bulan Desember 2021.
Airlangga bilang, aktivitas manufaktur ini mencerminkan respons peningkatan produksi oleh produsen terhadap peningkatan permintaan domestik.
Baca Juga: Menko Airlangga Optimistis Varian Omicron Akan Melandai Pada Maret 2022
Dari sisi permintaan, masyarakat juga makin optimistis terhadpa kondisi ekonomi. Ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2022 yang mengalami peningkatan ke level 119,6.
“Berbagai indikator ekonomi ini kemudian mendukung prospek pemulihan ekonomi ke depan,” tutur Airlangga dalam keterangan resminya, Sabtu (12/2).
Prospek ekonomi yang cerah juga ditambah dengan lembaga pemeringkat Moody’s yang mempertahankan peringkat utang Indonesia di level Baa2 atau layak investasi (investment grade) dengan outlook stabil.
Hal ini menimbang ketahanan ekonomi yang berkelanjutan dan ekspektasi terhadap efektivitas kebijakan pemerintah maupun moneter yang tetap terjaga di tengah risiko peningkatan suku bunga global.
Pemerintah pun bertekad untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. “Pemeirntah berkomitmen untuk terus menjaga sinergi pemulihan ekonomi yang terjadi antara sisi suplai dan permintaan (demand),” ujarnya.
Baca Juga: Peringkat Utang Tetap Investment Grade, Prospek Ekonomi RI Makin Baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News