kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Monster bawah laut itu hilang kontak, begini profilnya


Kamis, 22 April 2021 / 09:07 WIB
Monster bawah laut itu hilang kontak, begini profilnya
ILUSTRASI. Pada Rabu (21/4/2021) pagi, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kapal selam KRI Nanggala-402 diduga sempat mengalami black out atau mati listrik sebelum hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021). Dugaan itu berdasarkan hasil analisa sementara yang disampaikan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) melalui keterangan tertulis pada Rabu malam. 

"Kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak dapat dilaksanakan prosedur kedaruratan (seharusnya ada tombol darurat untuk menghembus supaya kapal bisa timbul ke permukaan). Sehingga kapal jatuh pada kedalaman 600-700 meter," demikian keterangan tertulis Dispenal, Rabu malam. 

Dalam upaya pencarian kapal melalui pemantauan udara menggunakan helikopter ditemukan adanya tumpahan minyak di sekitar area hilangnya KRI Nanggala-402. Tumpahan minyak itu kemungkinan muncul karena kerusakan tangki BBM akibat tekanan air laut. 

Selain itu, tumpahan minyak itu bisa jadi sebagai pemberian sinyal posisi dari KRI Nanggala-402. Selanjutnya, TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365. 

Ketiga KRI itu melakukan pencarian dengan menggunakan sonar aktif di sekitar lokasi hilangnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds. Hasilnya nihil. 

Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengkonfirmasi tiga negara sahabat, yakni India, Singapura, dan Australia siap membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.

Kepastian itu didapatkan setelah Indonesia mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison officer (ISMERLO), sebuah organisasi yang mengoordinasikan operasi pencarian dan penyelamatan kapal selam internasional. 

"Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India," demikian keterangan tertulis Biro Humas Kemhan, Rabu (21/4/2021) malam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Kapal Selam KRI Nanggala-402: Pabrikan Jerman 1979, Dijuluki Monster Bawah Laut"
Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Diamanty Meiliana

Selanjutnya: Search for missing Indonesian submarine enters second day as neighbours offer help

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×