kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Moeldoko Beberkan Tiga Penyebab Harga Pangan Melonjak


Rabu, 12 Juli 2023 / 21:38 WIB
Moeldoko Beberkan Tiga Penyebab Harga Pangan Melonjak
ILUSTRASI. Pedagang sedang menata sembako yang dijual di Pasar Warakas, Jakarta Utara, Jumat (23/6/2023). Moeldoko beberkan tiga penyebab harga pangan melonjak.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Staf Presiden Moeldoko membeberkan tiga hal yang  membuat harga pangan melonjak. Hal itu dikatakan Moeldoko yang juga merupakan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Pertama adalah fenomena La Nina dan El Nino. "Kegagalan panen karena air berlebihan, banjir atau kedua karena kekeringan sehingga gagal panen," kata Moeldoko dalam Kompas Talks "Ketahanan Pangan melalui Elektrifikasi Agrikultur" di Jakarta, Rabu (12/7).

Moeldoko melanjutkan, penyebab kedua yakni konversi energi yang berdampak pada terkereknya harga pangan.

Baca Juga: Kementan Dorong Peternak Milenial Tingkatkan Produktivitas untuk Ketahanan Pangan

Ia mencontohkan, jagung dikonversi menjadi etanol sehingga berdampak pada kenaikan harga komoditas.

Penyebab ketiga yakni kebijakan domestik suatu negara.

Salah satu contohnya yakni perang Rusia-Ukraina yang melahirkan kebijakan larangan ekspor gandum. Kondisi ini berimbas pada harga global.

Baca Juga: Ajinomoto Bersama BKKBN Berikan Inspirasi Menu Makanan Bergizi dengan Bijak Garam

Contoh lainnya yakni persoalan impor pupuk yang terkendala dari negara tujuan.

"Maka harga pupuk melambung dua kali lipat lebih, kita biasa biasanya impor US$ 400 per ton. Karena harus impor dari Kuba maka harganya lebih dari US$ 900 per ton," pungkas Moeldoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×