Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Staf Presiden Moeldoko membeberkan tiga hal yang membuat harga pangan melonjak. Hal itu dikatakan Moeldoko yang juga merupakan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Pertama adalah fenomena La Nina dan El Nino. "Kegagalan panen karena air berlebihan, banjir atau kedua karena kekeringan sehingga gagal panen," kata Moeldoko dalam Kompas Talks "Ketahanan Pangan melalui Elektrifikasi Agrikultur" di Jakarta, Rabu (12/7).
Moeldoko melanjutkan, penyebab kedua yakni konversi energi yang berdampak pada terkereknya harga pangan.
Baca Juga: Kementan Dorong Peternak Milenial Tingkatkan Produktivitas untuk Ketahanan Pangan
Ia mencontohkan, jagung dikonversi menjadi etanol sehingga berdampak pada kenaikan harga komoditas.
Penyebab ketiga yakni kebijakan domestik suatu negara.
Salah satu contohnya yakni perang Rusia-Ukraina yang melahirkan kebijakan larangan ekspor gandum. Kondisi ini berimbas pada harga global.
Baca Juga: Ajinomoto Bersama BKKBN Berikan Inspirasi Menu Makanan Bergizi dengan Bijak Garam
Contoh lainnya yakni persoalan impor pupuk yang terkendala dari negara tujuan.
"Maka harga pupuk melambung dua kali lipat lebih, kita biasa biasanya impor US$ 400 per ton. Karena harus impor dari Kuba maka harganya lebih dari US$ 900 per ton," pungkas Moeldoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News