kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Modus Penipuan Marak, Kominfo Kantongi 575.000 Akun yang Digunakan untuk Kejahatan


Selasa, 01 Agustus 2023 / 04:34 WIB
Modus Penipuan Marak, Kominfo Kantongi 575.000 Akun yang Digunakan untuk Kejahatan
ILUSTRASI. Kominfo berhasil mengantongi sekitar 575.000 daftar akun (account) terkait penipuan di ruang digital dengan berbagai modus. KONTAN/Muradi


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Information Technology Security Specialist – Vaksincom, Antonius Alfons Tanujaya, menambahkan, saat ini banyak kalangan milenial yang menjadi korban penipuan di ruang digital karena terlena oleh modus yang hanya menawarkan klik dan subscribe untuk bisa mendapatkan uang.

“Namanya milenial sekarang ya maunya kerjanya makin sedikit mungkin tapi dapat hasilnya banyak. Jadi mereka percaya bahwa dengan klik dan subscribe itu bisa untuk mendapatkan uang sehingga lalu mereka terpancing,” kata Alfons.

Dia mengakui hingga kini masyarakat yang menjadi korban penipuan sangat sulit atau belum bisa mendapatkan kembali uang mereka.

Namun para korban penipuan sudah membentuk paguyuban di media sosial untuk saling menguatkan dan menindaklanjuti kasus yang dihadapi melalui jalur hukum dengan menyewa pengacara agar segera ditindaklanjuti.

Baca Juga: Bea Cukai Terima 284 Laporan Penipuan Per Juni 2023, Begini Modusnya

“Mereka berkumpul saling menguatkan dan mereka menekan pihak kepolisian dengan cara ya hukum yang legal ya untuk ditindaklanjuti. Kemarin juga pihak kepolisian berhasil menangkap beberapa penipu,” ungkapnya.

Alfons juga mendukung upaya yang dilakukan Kementerian Kominfo agar masyarakat, terutama generasi muda, diedukasi melalui literasi digital sebagai Upaya mempersempit gerak pelaku kejahatan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×