kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Modus Penipuan Marak, Kominfo Kantongi 575.000 Akun yang Digunakan untuk Kejahatan


Selasa, 01 Agustus 2023 / 04:34 WIB
Modus Penipuan Marak, Kominfo Kantongi 575.000 Akun yang Digunakan untuk Kejahatan
ILUSTRASI. Kominfo berhasil mengantongi sekitar 575.000 daftar akun (account) terkait penipuan di ruang digital dengan berbagai modus. KONTAN/Muradi


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil mengantongi sekitar 575.000 daftar akun (account) terkait penipuan di ruang digital dengan berbagai modus. 

Melansir laman Infopublik.id, akun tersebut berhasil dihimpun dari website cekrekening.id. Adapun tujuannya adalah untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan tersebut.

“Kami sudah mengumpulkan sekitar 575.000 daftar list yang pernah digunakan atau dilaporkan digunakan untuk kejahatan penipuan bukan hanya pada akun bank tapi juga ada akun e-wallet,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel A Pangerapan,  Senin (31/7/2023).

Menurut Semuel, ratusan ribu jumlah akun yang dilaporkan terkait penipuan melalui phising melalui short message service (SMS), telepon, e-mail, aplikasi dan website ini masih akan terus bertambah seiring makin maraknya tindak kejahatan tersebut belakangan ini.

Sebab, para pelaku penipuan terorganisir ini sangat lihai dalam memanfaatkan semua kelemahan masyarakat khususnya terkait keamanan digital (digital safety) perangkat telekomunikasi atau gawai masing-masing yang masih sangat rendah.

Baca Juga: Sudah Banyak Korban, Cermati Ciri-Ciri Lowongan Kerja Bodong Biar Tidak Tertipu

“Kalau melihat dari indeks literasi digital memang indeks digital safety kita paling rendah dari rata-rata pilar yang ada, ini kita cuma 3,12 atau 44 poin di bawah rata-rata indeks literasi digital kita," jelas Semuel A Pangerapan.

Oleh karenanya, Kementerian Kominfo terus berupaya membangun kesadaran masyarakat terhadap keamanan ruang digital melalui edukasi dan literasi digital di berbagai kanal media.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terkecoh dengan berbagai tawaran atau iklan yang tidak masuk akal. Ambil contoh, harga Ponsel yang dijual jauh lebih murah daripada harga pasaran, serta pesan-pesan yang tidak jelas isi dan pengirimnya.

Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah meng-klik aplikasi hingga link website yang dikirimkan oleh nomor tidak dikenal melalui aplikasi WhatsApp untuk menghindari pembobolan data oleh pelaku penipuan.

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Baru Berkedok Undian Badai Emas Pegadaian

“Harga HP yang tadinya misalnya Rp 10 juta, bisa dengan saya Rp 2 juta itu sudah pastinya scam (penipuan). Kalau ada telepon yang tidak jelas, WA tidak jelas dan SMS tidak jelas jangan terlalu curiosity (penasaran), cek cek dulu,” tegasnya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×