kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Modal Asing Kabur Segede Ini Pekan Lalu, Premi Risiko RI Melonjak!


Sabtu, 27 September 2025 / 12:40 WIB
Diperbarui Sabtu, 27 September 2025 / 13:47 WIB
Modal Asing Kabur Segede Ini Pekan Lalu, Premi Risiko RI Melonjak!
ILUSTRASI. Dana asing keluar Rp 2,71 Triliun dari SBN dan SRBI. Premi CDS Indonesia naik tajam, pasar saham masih tampung inflow. FOTO: Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo, Melawai, Jakarta, Senin (15/9/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus modal asing kembali meninggalkan pasar keuangan Indonesia pada pekan keempat September 2025. Pergerakan ini terjadi di tengah penguatan dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan suku bunga global.

Arus modal asing kembali bergerak keluar dari pasar keuangan Indonesia pada pekan keempat September 2025.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) untuk periode 22–25 September 2025, total aliran dana asing secara neto agregat tercatat keluar Rp 2,71 triliun.

Tekanan terbesar datang dari instrumen pendapatan tetap. Investor asing melepas Rp 2,16 triliun di pasar surat berharga negara (SBN) dan mencatat jual neto Rp 5,06 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Besarnya tekanan di dua pasar tersebut belum sepenuhnya tertahan oleh arus masuk yang terjadi di saham.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Keluar Rp 8,12 Triliun pada Pekan Ketiga September 2025

Premi Risiko Meningkat

Pasar saham justru mengalami pembalikan arah. Di tengah aksi jual asing di SBN dan SRBI, investor nonresiden mencatat beli neto Rp 4,51 triliun di bursa saham. Namun secara agregat, kombinasi ketiga pasar tersebut masih menghasilkan arus keluar bersih sebesar Rp 2,71 triliun.

Keluarnya dana asing tersebut beriringan dengan meningkatnya persepsi risiko terhadap Indonesia di mata pelaku pasar global.

Premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun naik signifikan menjadi 83,18 basis poin per 25 September 2025, dari sebelumnya 69,59 bps pada 19 September 2025.

Lonjakan CDS menggambarkan peningkatan biaya lindung nilai risiko gagal bayar utang, sekaligus mencerminkan kekhawatiran investor terhadap stabilitas keuangan domestik.

Jika ditarik lebih panjang, tekanan dari investor asing masih terasa sepanjang tahun berjalan. Hingga 25 September 2025, data setelmen menunjukkan bahwa asing sudah melakukan jual neto Rp 51,34 triliun di pasar saham dan Rp 128,85 triliun di SRBI. Meski begitu, pasar SBN masih menikmati dana masuk sepanjang tahun, dengan beli neto mencapai Rp 36,25 triliun.

Baca Juga: Dana Asing Masih Keluar dari Pasar Saham, Cermati Rekomendasi Analis

Menanggapi dinamika tersebut, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. BI juga mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas eksternal dan mendukung ketahanan ekonomi nasional.

Selanjutnya: Laba Industri China Tumbuh 20,4% pada Agustus 2025

Menarik Dibaca: Skin Barrier Rusak? Konsumsi 7 Makanan untuk Memperkuat Skin Barrier Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×