Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
Begitu juga dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat dari 119,90 pada kuartal IV-2022 menjadi 123,3 pada Maret 2023. Penjualan ritel juga tumbuh dari 0,04% menjadi 4,8%. Penjualan mobil selama kuartal I-2023 pun tumbuh hingga 13,7% mencapai 271.168 unit.
"Berbagai peningkatan tersebut merupakan indikasi pertumbuhan konsumsi domestik, khususnya untuk menyalurkan pent-up demand selama pandemi," katanya.
Di sisi lain, neraca dagang Indonesia tetap berhasil mencetak kinerja positif di tengah berakhirnya windfall profit komoditas dan pelemahan permintaan dari negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2023 Berpotensi di Bawah 5%, Ini Pemicunya
Banjaran menyebut, surplus neraca dagang selama 2023 mencapai US$ 12,26 miliar atau tumbuh 31,4% YoY meskipun terkontraksi 16,5% QtQ dibandingkan kuartal IV-2022. Adapun ekspor selama kuartal I-2023 tercatat sebesar US$ 67,2 miliar, atau tumbuh 1,6% YoY.
Menurutnya, ada beberapa sektor yang diperkirakan akan melambat pertumbuhannya, yakni industri pertambangan dan penggalian akibat terkoreksinya harga batubara hingga 43,6% selama kuartal I-2023.
Kemudian, industri manufaktur juga diperkirakan akan melambat pertumbuhannya lantaran melemahnya permintaan global khususnya dari negara tujuan yang diprediksi akan mengalami resesi di 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News