kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ditopang Konsumsi Rumah Tangga, Ekonomi RI Kuartal I-2023 Diprediksi Tumbuh 4,92%


Kamis, 04 Mei 2023 / 15:22 WIB
Ditopang Konsumsi Rumah Tangga, Ekonomi RI Kuartal I-2023 Diprediksi Tumbuh 4,92%
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023 berada pada angka 4,92%


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023 berada pada angka 4,92% secara tahunan atau year on year (YoY).

Menurut Damhuri, pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan masih tumbuh baik sejalan dengan daya beli yang masih baik, menyusul laju inflasi yang semakin terjaga dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang semakin tinggi.

Selain itu, kata Damhuri, meski tumbuh melambat, namun investasi masih memberikan sumbangan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi kuartal I-2023 tumbuh 4,5% QoQ dan 16,5% YoY atau melambat dari 30,3% YoY pada kuartal IV-2022.

"Ekspor netto sumbangannya semakin menurun, sehubungan dengan menurunnya volume permintaan dan harga komoditas utama ekspor Indonesia," ujar Damhuri kepada Kontan.co.id, Rabu (3/5).

Baca Juga: Ekonom Ini Perkirakan Ekonomi RI Tumbuh 4,94% di Kuartal I 2023

Sementara secara kuartalan, Damhuri memperkirakan perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi -1,03% QoQ sehubungan dengan adanya faktor seasonality, seperti realisasi belanja pemerintah yang masih rendah karena sebagian proyek pemerintah masih dalam tahap tender.

Kemudian, investasi atau pembentukan modal tetap domestic bruto cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya karena ekspansi usaha perusahaan pada umumnya belum banyak yang direalisasikan pada awal tahun.

"Selain faktor seasonal, melambatnya investasi juga disebabkan oleh isu resesi ekonomi global," katanya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2023 Berpotensi di Bawah 5%, Ini Pemicunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×