kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mirza: Masyarakat melek teknologi, rabun finansial


Selasa, 03 September 2013 / 14:58 WIB
Mirza: Masyarakat melek teknologi, rabun finansial
ILUSTRASI. Konsumen mencari informasi kredit gadget dan barang elaktronik melalui kanal digital di tangerang Selatan, Kamis (17/2). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/02/2022.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan fit and proper test kepada calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) pada Selasa siang ini (3/9).

Tes pertama dijalani Mirza Adityswara yang saat ini menjabat Kepala Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Tes dilakukan sejak pukul 13.30 WIB dan sampai saat ini masih berlangsung.

Dalam pemaparannya, Mirza mengakui bahwa penetrasi sektor perbankan ke semua masyarakat Indonesia masih rendah. Dia menyampaikan indikatornya dapat dilihat dari jumlah rekening tabungan yang ada di Indonesia.

"Jumlah pengguna ponsel di Indonesia jumlahnya 120% dari jumlah masyarakat. Sedangkan jumlah rekening tabungan hanya 50% dari jumlah masyarakat," ujar Mirza di Komisi XI DPR, Selasa (3/9).

Mirza pun berjanji, jika dia terpilih DGS BI akan mengampanyekan finansial untuk penetrasi perbankan ke pelosok daerah Indonesia. "Kita tampaknya melek teknologi tapi rabun finansial," ujarnya.

Hal lain yang menjadi sorotan Mirza adalah reposisi peran BI setelah adanya lembaga keuangan lain yakni Otoritas Jasa Keuangan.

Dia juga menginginkan BI dapat terus mengeluarkan kebijakan moneter yang ramah pertumbuhan (growth friendly). "Bank Indonesia juga harus menjadi garda terdepan untuk stabilitas sistem keuangan," ungkap Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×