kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Mindo Rosa beberkan sepak terjang Adhi Karya


Senin, 26 Mei 2014 / 15:27 WIB
Mindo Rosa beberkan sepak terjang Adhi Karya
ILUSTRASI. Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manullang membeberkan sepak terjang PT Adhi Karya (AK) guna mendapatkan proyek Hambalang. Menurutnya, selain mendekati Choel Mallarangeng, PT AK juga melobi kubu Anas Urbaningrum.

"Saat Pak Arief (mantan Manajer Pemasaran PT AK, Arief Taufiqurahman) kayak kucing-kucingan gak mau ketemu, di sana jujur mereka bilang bahwa selain Pak Menteri mereka melobi ke Anas melalui Machfud Suroso. Hal Itu disampaikan langsung oleh Arief," kata Mindo Rosa bersaksi untuk Andi Mallarangeng di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Mindo Rosa menjelaskan, awalnya Nazaruddin menginginkan PT Duta Graha Indah menggandeng PT AK untuk mendapatkan proyek Hambalang. Tapi belakangan, justru Adhi Karya menyerobot proyek tersebut.

"Waktu pas mau prakualifikasi DGI bingung kami dari awal disetting, kok malah gugur. Saya cek, saya coba hubungi PT AK, susah dihubungi saya lapor ke Pak Nazar," ujarnya.

Rosa sendiri mengaku mendapat tugas dari Nazaruddin untuk menemui pimpinan PT AK mempertanyakan gagalnya DGI mendapatkan proyek. Saat itu Arief Taufiqurahman yang ditemui Rosa di Kemenpora menjelaskan perusahaannya sudah melobi Choel.

"Pak Arief didampingi stafnya menjelaskan 'gini mbak, memang siy kita juga melobi, tapi kita sudah masuk lewat nomer 1 di kementerian, lewat adik menteri Pak Choel. Saya bilang ke Nazar mereka sudah lobi lewat Choel, akhirnya marah," kata Rosa.

Karena batal mendapatkan proyek, Nazaruddin, kata Rosa, memintanya untuk menagih Rp 20 miliar yang sudah dikeluarkan. Tapi akhirnya duit yang diminta dikembalikan melalui Sesmenpora Wafid Muharram sebesar Rp 10 miliar. (Edwin Firdaus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×