Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah mengizinkan pelatihan program kartu prakerja dilakukan secara tatap muka atau luring. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian nomor 11 tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.
Pelatihan tatap muka tersebut pun dapat dilakukan dengan ketentuan menerapkan protokol kesehatan serta mengikuti ketentuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat, terkait penanganan Covid-19.
Head of Communications Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu, menjelaskan, pelatihan secara tatap muka ini tergantung pada lembaga pelatihan. Menurutnya, hingga saat ini pun belum ada lembaga pelatihan yang melaksanakan pelatihan secara tatap muka.
Baca Juga: Dompet digital DANA jadi mitra Kartu Pra Kerja
"Sampai gelombang IV ini belum terpantau ada lembaga pelatihan dalam kemitraan kartu prakerja yang menawarkan pelatihan secara tatap muka," terang Louisa kepada Kontan, Kamis (20/8).
Ada beragam lembaga pelatihan yang bekerja sama dengan 7 platform mitra kartu prakerja. Louisa menerangkan, hingga saat ini PMO masih membuka kesempatan untuk pihak yang mau bergabung sebagai mitra platform digital.
Adapun, pendaftaran peserta kartu prakerja gelombang IV ditutup pekan lalu pada Rabu, 12 Agustus 2020. Ada 800.000 peserta yang diterima pada gelombang keempat tersebut. Menurut Louisa, biasanya peserta masih dalam tahap memilih pelatihan yang tepat.
"Mereka baru menerima pengumuman hari Minggu kemarin. Biasanya mereka tidak langsung beli pelatihan tapi melihat-lihat pelatihan yang cocok karena pilihannya banyak sekali," terangnya.
Baca Juga: Pendaftaran gelombang 5 kartu prakerja ditutup Minggu, 23 Agustus
Saat ini PMO Program Kartu Prakerja tengah membuka pendaftaran peserta untuk gelombang V. Pendaftaran masih akan dibuka selama liburan panjang, dan akan ditutup pada hari Minggu, 23 Agustus 2020, pukul 12.00 WIB.
"Kartu Prakerja masih akan kami buka selama liburan panjang ini agar lebih banyak lagi teman-teman yang dirumahkan atau pelaku usaha mikro & kecil bergabung terutama dari Indonesia Timur," terang Louisa.
Hingga Rabu (19/8), jumlah pendaftar program prakerja gelombang V sudah mencapai hampir 1,3 juta orang dari seluruh Indonesia. Louisa mengatakan, kuota peserta gelombang V pun akan sama seperti sebelumnya yakni sebanyak 800.000 orang.
Baca Juga: Cara mudah upgrade akun OVO Premier secara online
Sementara itu, dari tracking survey kepada 240.000 penerima Kartu Prakerja, Louisa menyebut sudah banyak penerima kartu prakerja yang telah memulai usaha sendiri, berwirausaha, dengan memanfaatkan pelatihan yang telah diambil.
Menurutnya, ada yang memulai usaha warung kopi, pembuatan kue, maupun desain grafis. Hal ini sejalan dengan tingginya minat penerima kartu prakerja terhadap pelatihan kategori penjualan dan pemasaran, F&B, dan lifestyle.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News