kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Meski PPKM dilonggarkan, ekonom menilai pemulihan ekonomi belum merata


Senin, 27 September 2021 / 19:56 WIB
Meski PPKM dilonggarkan, ekonom menilai pemulihan ekonomi belum merata
ILUSTRASI. Warga berbelanja pada sebuah supermarket di Tangerang Selatan.? KONTAN/Baihaki


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom menyebut pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi virus corona (Covid-19) belum merata.

Meski pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memicu kenaikan optimisme konsumsi masyarakat. Pemulihan tersebut lebih cepat direspon oleh kelas menengah atas.

"Ada unequal recovery atau pemulihan yang tidak merata di seluruh kelompok pengeluaran masyarakat," ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/9).

Bhima bilang pemulihan konsumsi kalangan masyarakat menengah bawah akan berjalan lebih lambat. Hal itu akan menunggu pemulihan dari sisi pendapatan terlebih dahulu.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM tingkatkan kunjungan pusat belanja hingga 10%

Pelonggaran juga akan meningkatkan produksi manufaktur. Oleh karena itu, diperkirakan industri akan kembali meningkatkan produksinya pada masa pelonggaran ini.

"Proyeksi dari PMI manufakurnya itu akan berada di level ekspansi pada bulan September dan Oktober," terang Bhima.

Meski ada pertumbuhan, Bhima meminta pemerintah tak terburu-buru mencabut stimulus dan bantuan. Sebab, stimulus ini masih diperlukan hingga tingkat pemulihan belanja dan konsumsi yang solid.

"Stimulus dan bantuan kepada dunia usaha jangan buru-buru diturunkan juga bantuan untuk menopang pendapatan masyarakat di kelas yang rentan miskin,"

Pelonggaran tersebut diyakini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3% tahun 2021 ini. Meski begitu, upaya vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan diperlukan untuk mencegah adanya lonjakan kembali kasus Covid-19.

Selanjutnya: Luhut Pandjaitan sebut ada peningkatan aktivitas ritel dan tempat rekreasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×