kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski CAD melebar di tengah gejolak ekonomi global, Luhut: Ada berkah bagi pemerintah


Rabu, 29 Agustus 2018 / 16:11 WIB
Meski CAD melebar di tengah gejolak ekonomi global, Luhut: Ada berkah bagi pemerintah
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) punya beberapa cara untuk memperkecil defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). BI mencatat, CAD kuartal II-2018 sebesar US$ 8 miliar atau 3,0% dari PDB.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengatakan, bagi pemerintah, pelebaran CAD yang terjadi kini memang perlu diwaspadai. Namun, di sisi lain hal ini adalah berkah.

“Justru buat kita ini blessing in disguise. Kami lihat yang selama ini kami royal-royal impor ternyata ada yang tidak perlu dan bisa diganti seperti CPO. Itu saja bisa hemat sampai US$ 10 miliar,” kata Luhut usai menghadiri agenda Rakorpusda di Yogyakarta Rabu (29/8) .

Oleh karena itu, menurutnya, gejolak di perekonomian global yang terjadi bersamaan dengan CAD hampir tidak ada efeknya. “Menurut saya hampir tidak ada. Malah in a way bagus buat kita. Jadi, tidak ada masalah,” ujar dia.

Selain penggunaan biodiesel B20 untuk solar PSO dan non PSO, Luhut mengatakan, peningkatan penggunaan komponen lokal (TKDN) dan meningkatkan daya dorong belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi domestik juga bisa memperbaiki CAD.

Yang penting untuk mengurangi CAD juga adalah peningkatan sektor pariwisata untuk menarik devisa dari wisatawan asing.

“Dengan langkah-langkah ini, keinginan pemeritah agar CAD dekat 1% dari PDB akan tercapai,” ujar Luhut.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, CAD kuartal II-2018 yang sebesar 3% dari PDB sesungguhnya masih bisa diterima pelaku pasar. Yang menjadi masalah adalah CAD ini terjadi pada saat ada masalah di perekonomian global.

“Kalau misalnya tidak ada masalah global, angka 3% itu pasar masih bisa terima. Ini hanya masalah sentimen yang berbalik, kita dianggap tidak bisa kelola CAD,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×