Reporter: Adi Wikanto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pemilihan gubernur Bank Indonesia (BI) hanya ada satu calon yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Darmin Nasution. Namun demikian, Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) yang merupakan partai koalisi pendukung SBY belum tentu satu suara.
Asman Abnur, anggota Komisi XI dari FPAN bilang, setiap fraksi mempunyai kebijakan masing-masing. “Soal koalisi, tidak bisa dikaitkan dalam masalah komisi,” ujar Asman.
Bagi FPAN, sudah mempunyai standar tersendiri untuk menjaring calon gubernur BI ke depan. Di antaranya, kemampuan dan komitmen Darmin terhadap undang-undang. “Soal kapasitas, memang sudah tidak diragukan lagi. Tapi bagaimana komitmennya terhadap UU,” kata Asman.
Terutama, terkait dengan kewenangan dan peran Darmin saat menjabat Dirjen Pajak beberapa tahun yang lalu. Di mana saat itu terjadi kasus pajak di Asian Agri yang sampai saat ini masih dalam pemeriksaan polisi.
Selain itu, juga terkait posisi Darmin saat menjabat komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) saat kasus pengambilalihan Bank Century. Kemudian, juga terkait keberlangsungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang harus kelar pada tahun ini. “Kalau Pak Darmin tidak bisa menjelaskan dengan gamblang, biar tidak memenuhi fit and proper tes,” kata Asman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
