kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Mesir rusuh, pemerintah antisipasi kenaikan harga minyak


Senin, 31 Januari 2011 / 13:51 WIB
Mesir rusuh, pemerintah antisipasi kenaikan harga minyak


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kisruh Mesir membuat pemerintah cemas terhadap harga minyak. Pemerintah pun mulai menyiapkan langkah untuk mewaspadai lonjakan harga minyak tersebut.

Rencananya, pemerintah akan mengelola pasokan dan permintaan minyak dalam negeri. Untuk menjaga pasokan, pemerintah bertekad menggenjot produksi minyak. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, produksi minyak dalam negeri selama ini terus merosot setiap tahun. "Tahun ini target 970.000 barel per hari harus dicapai," katanya usai peringatan 59 tahun Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Senin (31/1).

Karena itu, Hatta mengaku sudah meminta BP Migas konsisten menjaga produksi minyak sehingga target 970.000 barel per hari tercapai. Dia meminta BP Migas meningkatkan eksplorasi dan menjaga investasi.

Dia juga meminta, sumur-sumur tua penghasil minyak jangan ditinggalkan begitu saja. "Harus dikerjasamakan, pengusaha nasional banyak, " kata mantan Menteri Sekretaris Negara ini.

Di sisi permintaan, pemerintah berniat mengelola dan menjaga permintaan. Caranya dengan menghemat dan melakukan diversifikasi energi.

Asal tahu saja, kisruh politik dalam negeri Mesir telah membakar harga minyak. Harga kontrak pengiriman untuk Maret telah naik US$ 1,53 per barel menjadi US$ 90,87 di New York Mercantile Exchange pada pukul 13.15 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×