kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menunggu Peran Kementerian BUMN Dorong Pengusaha Ultra Mikro Naik Kelas


Selasa, 19 Juli 2022 / 16:12 WIB
Menunggu Peran Kementerian BUMN Dorong Pengusaha Ultra Mikro Naik Kelas
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) bersama Direktur Utama PT Sarinah (Persero). Menunggu Peran Kementerian BUMN Dorong Pengusaha Ultra Mikro Naik Kelas


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kementerian BUMN yang telah memberdayakan UMKM dengan memberikan kesempatan mereka untuk membuka stand di Sarinah. 

Ekonom Senior CORE Indonesia, Ina Primiana, berharap pemberdayaan UMKM yang dilakukan Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir tak berhenti di Sarinah saja. Sebab yang masuk ke Sarinah merupakan pengusaha UMKM  menegah atas yang sudah memiliki kemampuan dan kualitas dalam mengekspor barang produksinya ke pasar pasar global.

Saat ini jumlah pengusaha UMKM di Indonesia mencapai 65 juta dan memiliki kelas yang berbeda-beda. Dengan kondisi tersebut menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran ini, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas serta kualitas pengusaha UMKM tak bisa disamaratakan.

Ia bilang, pemerintah harus mengerti betul permasalahan yang tengah dihadapi masing-masing UMKM . Dengan mengerti permasalahan dan memberikan solusi yang tepat, Ina berharap akan semakin banyak UMKM yang  bisa masuk ke Sarinah.

Baca Juga: Erick Thohir beberkan skema pengembangan Sarinah dan Smesco, begini penjelasannya

"Untuk memberdayakan UMKM agar naik kelas merupakan tugas bersama yang melibatkan multi Kementerian dan Pemda. Diharapkan nantinya 65 juta UMKM tersebut memiliki daya saing yang lebih besar dan produknya memiliki kesempatan untuk masuk ke Sarinah menembus pasar global,"ungkap Ina.

Dengan adanya sinergi yang baik antar kementerian dan Pemda, Ina yakin akan menciptakan UMKM yang bisa menjadi champion di suatu daerah. Ketika ada UMKM yang menjadi champion di suatu daerah, dipercaya akan menjadi pengungkit perekonomian di wilayah tersebut.

Sebab dengan adanya UMKM yang menjadi champion, akan menjadi pendorong UMKM lainnya untuk tumbuh. Sebab satu UMKM dengan UMKM lainnya akan saling terkait. Sehingga nantinya pengusaha UMKM yang dapat masuk ke Sarinah atau menembus pasar global tak hanya itu-itu saja.

"Menurut saya Sarinah hanya sebagai salah satu tools yang dibangun oleh Erick untuk mengembangkan UMKM. Kementerian lain dan Pemda juga harus memiliki peran yang sama untuk menciptakan UMKM yang unggul. 

Termasuk memperhatikan rantai pasok. Sehingga nantinya sinergi antar kementerian dan Pemda akan menciptakan banyak UMKM yang unggul baik kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga barang UMKM tersebut bisa diterima di pasar internasional atau toko-toko di dalam negeri yang memiliki standar internasional,"ujar Ina.

Memang saat ini pemerintah melalui Kementerian BUMN sudah memiliki rencana untuk membuat UMKM naik kelas. Berbagai upaya dilakukan seperti memberikan pinjaman melalui PNM Mekaar, penyaluran KUR yang masif melalui bank Himbara serta membuatkan ruang eksibisi bagi UMKM di Sarinah.

Baca Juga: Sebanyak 30 BUMN akan terlibat program PaDi UMKM pada tahun depan

Namun Ina berharap langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk membuat UMKM naik kelas lebih berpihak kepada pengusaha ultra mikro kecil. Sebab selama ini pengusaha ultra mikro ini yang sangat membutuhkan pendampingan dari Pemerintah. 

Ina berharap pemerintah dapat melakukan intervensi untuk membantu pengusaha ultra mikro. Jika ekosistem BUMN dan pengusaha ultra mikro ini terbentuk, maka secara otomatis kapasitas dan kualitas barang-barang produksi UMKM akan meningkat.

"Menteri Erick bisa menjadikan pengusaha ultra mikro tersebut sebagai mitra strategis bagi  BUMN. Kareja sejatinya yang dibutuhkan pengusaha ultra mikro adalah pendampingan, pembinaan dan link untuk memasarkan produknya. Diharapkan BUMN dan pengusaha menegah yang sudah memiliki pangsa pasar ekspor dapat mengikutsertakan pengusaha ultra mikro kecil sebagai pendukung rantai pasoknya. Jangan BUMN dan pengusaha menegah mengandalkan bahan baku impor saja,"pinta Ina.

Jika rantai pasok masih masih dibebani dengan biaya logistik yang tinggi dan bahan baku didominasi dari impor, Ina percaya harga barang UMKM tak akan mampu bersaing dengan produk UMKM dari luar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×