Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di akhir tahun ini hanya rampung pada dua sektor yakni BUMN migas dan BUMN tambang. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, dirinya mendatangi Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membicarakan proses persiapan Peraturan Pemerintah (PP) terkait holding serta penanggulangan perusahaan yang telah go public.
"Kita sudah komunikasikan dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan nanti juga mungkin diinformasikan proses kelanjutannya dengan DPR," ujar Rini saat ditemui di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/11).
Sebagai informasi, holding BUMN Migas akan menyatukan dua perusahaan besar yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT PGN Tbk (Persero) dan Pertamina akan ditetapkan sebagai perusahaan induk. Sedangkan Holding BUMN Tambang menyatukan empat perusahaan yaitu PT Inalum (Persero), PT Bukit Asam Tbk (Persero), PT Timah Tbk (Persero) dan PT Aneka Tambang Tbk (Persero) dengan proyeksi sebagai induk usaha yaitu PT Inalum.
Rini menambahkan sektor lain seperti perbankan, jalan tol, perumahan dan pangan diakui masih dalam proses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News