kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri PUPR Tingkatkan Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Masyarakat


Kamis, 06 Oktober 2022 / 20:42 WIB
Menteri PUPR Tingkatkan Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Masyarakat
ILUSTRASI. Bangun 61 bendungan, Menteri PUPR akan tingkatkan air bersih dan sanitasi layak untuk masyarakat


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berkomitmen dalam meningkatkan Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan cara meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman serta berkelanjutan bagi semua masyarakat. Salah satunya yakni memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan akses air minum. 

Hal itu disampaikan dalam perhelatan Indonesia Water Forum yang kembali diselenggarakan tahun ini di Jakarta Convention Center dengan mengusung tema “Pengembangan SPAM, Transformasi Digital, dan Adaptasi Perubahan Iklim”. 

Kementerian PUPR telah melaksanakan berbagai percepatan peningkatan pelayanan air minum bagi masyarakat. Antara lain melalui pembangunan SPAM yang ditingkatkan melalui hulu dengan memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan akses air minum.

Seperti melalui pembangunan SPAM Raknamo, SPAM Sindang Heula, SPAM Titab, SPAM Sei Gong dan SPAM Kuningan yang diikuti dengan penambahan jaringan perpipaan dan Sambungan Rumah (SR). 

Baca Juga: SPAM Regional Banjarbakula Ditargetkan Layani 74.000 Sambungan Rumah pada 2024

Di samping itu, Kementerian PUPR juga berupaya meningkatkan kapabilitas SDM Pengelola Air Minum melalui beberapa upaya.  

“Kami sadar, dalam peningkatan akses air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan tidak hanya dari segi infrastrukturnya saja tetapi juga dari SDM-nya. Oleh karena itu, kami memiliki Program Magister Super Spesialis yang bekerja sama dengan ITS untuk program studi Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum, serta ada pula Politeknik PU di Semarang untuk menghasilkan tenaga terampil yang siap bekerja di lapangan,” jelas Menteri Basuki dalam keterangan resminya, Kamis (6/10). 

Untuk menjawab transformasi digital, pemerintah mengimplementasikan SCADA untuk otomatisasi pengoperasian SPAM di Kali Dendeng, Bandar Lampung, Labuan Bajo, dan Smart Water Management untuk monitoring kebocoran di Kota Semarang dan Denpasar. 

Menteri Basuki mengakui bahwa kegiatan Indonesia Water Forum 2022 merupakan batu loncatan dalam menyiapkan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada tahun 2024 mendatang. 

Baca Juga: Optimalisasi SPAM di Wilayah Kalimantan Selatan

“Saya sangat mengapresiasi niat baik dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) yang berinisiatif mengadakan Indonesia Water Forum 2022 sebagai wadah silaturahmi kita dalam melayani masyarakat,” tutup Menteri Basuki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×