Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta kelonggaran akses minyak sawit mentah atau CPO ke pasar Rusia.
Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Rusia bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Denis Manturov. Indonesia dan Rusia membahas rencana perluasan kerjasama perdagangan.
"Pada pertemuan dengan Menperindag Manturov, Indonesia mengharapkan relasi perdagangan yang lebih intens dengan Rusia. Selain itu, Indonesia juga berupaya mengurangi hambatan akses kelapa sawit di Rusia," ujar Lutfi dalam keterangan pers, Senin (7/6).
CPO menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Rusia. Tercatat pada tahun 2020 lalu ekspor CPO dan produk turunannya dari Indonesia ke Rusia mencapai US$ 499,9 juta.
Lutfi menjelaskan aturan ketat terkait batasan kandungan kontaminan untuk minyak nabati ke negara Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) termasuk Rusia. Aturan tersebut lebih ketat dibandingkan dengan aturan di Uni Eropa.
Baca Juga: Indonesia bidik kerja sama perdagangan dengan negara Eurasia
Selain CPO, komoditas lain yang menjadi unggulan Indonesia adalah kopra dengan nilai mencapai US$ 65,6 juta pada tahun 2020, kopi senilai US$ 36,7 juta, karet alam US$ 32,3 juta dan mentega kakao US$ 32,3 juta.
Sedangkan impor terbesar Indonesia dari Rusia adalah besi dan baja setengah jadi, batubara, pupuk nonorganik dan kimia, serta perlengkapan peluncuran pesawat. Tahun 2020 lalu Indonesia dan Rusia mencatatkan perdagangan sebesar US$ 1,93 miliar.
Dari angka tersebut Indonesia mencatatkan ekspor senilai US$ 970 juta dan impor sebesar US$ 960 juta. Oleh karena itu Indonesia masih mengalami surplus dengan Rusia sebesar US$ 10 juta.
Selanjutnya: Harga Komoditas Melonjak, China Catat Pertumbuhan Impor Tertinggi dalam 10 Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News