kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Menteri Perdagangan minta kelonggaran akses CPO ke Rusia


Senin, 07 Juni 2021 / 13:39 WIB
Menteri Perdagangan minta kelonggaran akses CPO ke Rusia
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta kelonggaran akses minyak sawit mentah atau CPO ke pasar Rusia.

Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Rusia bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Denis Manturov. Indonesia dan Rusia membahas rencana perluasan kerjasama perdagangan.

"Pada pertemuan dengan Menperindag Manturov, Indonesia mengharapkan relasi perdagangan yang lebih intens dengan Rusia. Selain itu, Indonesia juga berupaya mengurangi hambatan akses kelapa sawit di Rusia," ujar Lutfi dalam keterangan pers, Senin (7/6).

CPO menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Rusia. Tercatat pada tahun 2020 lalu ekspor CPO dan produk turunannya dari Indonesia ke Rusia mencapai US$ 499,9 juta.

Lutfi menjelaskan aturan ketat terkait batasan kandungan kontaminan untuk minyak nabati ke negara Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) termasuk Rusia. Aturan tersebut lebih ketat dibandingkan dengan aturan di Uni Eropa.

Baca Juga: Indonesia bidik kerja sama perdagangan dengan negara Eurasia

Selain CPO, komoditas lain yang menjadi unggulan Indonesia adalah kopra dengan nilai mencapai US$ 65,6 juta pada tahun 2020, kopi senilai US$ 36,7 juta, karet alam US$ 32,3 juta dan mentega kakao US$ 32,3 juta.

Sedangkan impor terbesar Indonesia dari Rusia adalah besi dan baja setengah jadi, batubara, pupuk nonorganik dan kimia, serta perlengkapan peluncuran pesawat. Tahun 2020 lalu Indonesia dan Rusia mencatatkan perdagangan sebesar US$ 1,93 miliar.

Dari angka tersebut Indonesia mencatatkan ekspor senilai US$ 970 juta dan impor sebesar US$ 960 juta. Oleh karena itu Indonesia masih mengalami surplus dengan Rusia sebesar US$ 10 juta.

Selanjutnya: Harga Komoditas Melonjak, China Catat Pertumbuhan Impor Tertinggi dalam 10 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×