Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berambisi untuk membentuk setidaknya enam sektor perusahaan holding BUMN tahun ini. Antara lain, pada Februari 2018 ada dua holding terbentuk yaitu sektor infrastruktur dan perumahan.
Target kedua, selesai di tahun ini adalah sektor asuransi, keuangan, pelabuhan serta industri strategis. Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyebut pihaknya berambisi holding BUMN tersebut selesai pada kuartal II-2019 mendatang.
Khusus untuk industri strategis, Rini mencontohkan perusahaan seperti PT Pindad dan PT PAL bakal digabung untuk membangun industri terutama kepentingan pertahanan nasional.
Sementara untuk targetnya, Kementerian BUMN menginginkan holding BUMN industri strategis rampung pada bulan April 2019, dan holding perbankan alias keuangan selesai di bulan Mei. Tujuan pembentukan holding tersebut menurut Rini untuk menghemat pengeluaran sekaligus meningkatkan profesionalitas di BUMN.
"Holding company itu selalu buat efisiensi dalam menurunkan cost (biaya) karena sering kali (BUMN) sering jadi double cost," ujarnya di Jakarta, Rabu (30/1).
Misalnya di perusahaan pertambangan yang sering kali memiliki bidang usaha atau bisnis serupa namun sama-sama mengeluarkan biaya untuk keperluan yang sebenarnya bisa dikonsolidasikan. "Misalnya kebutuhan alat berat, itu buat apa double beli semua, kenapa tidak exchange (tukar)," imbuhnya.
Namun, Rini tidak begitu yakin kalau rencananya untuk membentuk perusahaan holding BUMN bisa rampung tahun ini. "Ambisinya itu. Cuma kok saya tidak yakin, terus terang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News