Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah hingga saat ini terus mendukung pengembangan kendaraan listrik. Meski begitu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Soemantri Brodjonegoro mengatakan, Indonesia akan fokus pada produksi sepeda motor listrik terlebih dahulu sehingga bisa menjadi awal keterlibatan Indonesia dalam industri kendaraan listrik.
Bambang mengatakan, sebagai tahap awal, Indonesia akan memproduksi motor listrik secara massal. Pasalnya, dari tingkat kesiapan teknologi, sepeda motor listrik lebih siap diproduksi secara massal dibandingkan kendaraan lain.
Baca Juga: Pelaku usaha masih menunggu aturan teknis soal kendaraan listrik
Dia menyebut, dalam beberapa waktu ke depan, produsen sepeda motor listrik lokal, PT Gesits Technologies Indo (GTI) sudah siap memproduksi sepeda motor listrik secara massal. Menurutnya, tingkat kesiapan teknologi sepeda motor Gesits ini sudah mencapai level 9.
"Sekarang mereka [Gesits] sedang dalam tahap untuk persiapan komersialisasi, jadi kita harapkan pada tahun depan atau 2021 harusnya sudah siap [produksi secara massal]," tutur Bambang, Rabu (27/11).
Menurutnya, selama ini pemerintah terus mendukung Gesits untuk mengembangkan sepeda motor listrik, mulai dari membantu riset sampai akhirnya bisa menjadi satu produk.
"Kita mendukung pada setiap tahap, sehingga mereka selalu naik tingkat, sehingga tingkat kesiapan teknologinya naik dari 1 hingga 9," ujar Bambang.
Baca Juga: Ini 10 mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2019
Dia pun tak menampik pihaknya terus melakukan pengembangan mobil listrik. Namun, menurutnya, motor listrik perlu dikembangkan terlebih dahulu mengingat permintaannya yang besar, khususnya di daerah.
Selain mengembangkan sepeda motor listrik, dia pun mengatakan pemerintah akan terus mendorong penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi publik. Menurutnya, saat ini.
Bambang memaparkan, Indonesia pun sudah memiliki berbagai target percepatan pemanfaatan tenaga listrik untuk transportasi yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Baca Juga: Investasi Hyundai Motor akan serap sebanyak 3.500 tenaga kerja
Dalam RUEN tersebut, disebutkan akan ada pengembangan prototype kendaraan bertenaga listrik/hybrida hingga siap komersial. Membangun industri moda transportasi listrik dan hybrid dari hulu sampai ke hilir.
Dalam RUEN, ditargetkan pengembangan motor listrik akan mencapai 2,1 juta di 2025 dan meningkat menjadi 13,3 juta di 2050. Lalu, pengembangan mobil listrik mencapai 2.200 di 2025 dan menjadi 4,2 juta di 2050.
Sementara, mobil hybrid akan mencapai 711.900 di 2025 dan mencapai 8,05 juta di 2050. Untuk stasiun penyedia listrik umum (SPLU) akan ada 1.000 SPLU di 2025 dan kurang lebih 10.000 SPLU di 2050.
Baca Juga: PLN luncurkan pusat pengelola informasi dan solusi demi tingkatkan pengawasan
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian Johnny Darmawan juga mengatakan, pengembangan sepeda motor listrik bisa dilakukan lebih duku mengingat tingkat kesukaran yang paling rendah.
Menurutnya, dengan mengembangkan sepeda motor listrik akan menjadi pemicu berkembangnya kendaraan listrik dan produsen baterai kendaraan listrik di indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News