kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menlu: WNI yang luka akibat ledakan di Beirut Lebanon dalam kondisi stabil


Jumat, 07 Agustus 2020 / 12:03 WIB
Menlu: WNI yang luka akibat ledakan di Beirut Lebanon dalam kondisi stabil
ILUSTRASI. Retno Marsudi (biro pers istana)


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Luar Negeri mengungkapkan, NNE, warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami luka ringan akibat ledakan besar di Beirut, Lebanon, dalam keadaan stabil. 

“Yang bersangkutan telah mendapat pengobatan dan saat ini kondisinya stabil,” ucap Menlu Retno Marsudi melalui video telekonferensi, Jumat (7/8/2020). 

Retno menuturkan, staf KBRI setempat sudah mengunjungi NNE di rumahnya. Dia menjamin, KBRI akan terus memberi pendampingan terhadap WNI tersebut selama proses pemulihan. 

Dari catatan Kemenlu, terdapat 1.447 WNI di Lebanon, yang terdiri dari 1.234 anggota Kontingen Garuda serta 213 warga sipil termasuk mahasiswa. KBRI Beirut, katanya, terus memantau kondisi para WNI berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan para WNI.

Baca Juga: Pasca ledakan di Lebanon, Australia dikhawatirkan terjadi kasus serupa, ini alasannya

Retno menuturkan, KBRI setempat juga memberikan bantuan untuk meringankan beban para WNI akibat ledakan dan pandemi Covid-19. “Hingga saat ini, KBRI Beirut telah memberikan bantuan logistik sebanyak dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan, utamanya adalah saudara-saudara kita pekerja migran,” tuturnya. 

Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo, kata Retno, telah menyampaikan simpati dan duka cita kepada masyarakat Lebanon akibat peristiwa tersebut. Selain itu, Retno juga mengaku telah menelepon Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan Menteri Luar Negeri Lebanon untuk menyampaikan belasungkawa. 

Baca Juga: Lebanon menghadapi masalah ekonomi baru pasca ledakan di Beirut

Diberitakan, ledakan yang terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/8/2020), menimbulkan korban jiwa sedikitnya 135 orang dan korban luka 5.000 orang. Menurut otoritas setempat, ledakan disebabkan pengapalan besar-besaran pupuk pertanian atau amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut tanpa tindakan pencegahan keamanan selama bertahun-tahun. 

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ada 2.750 metrik ton amonium nitrat di sana. Hingga kini penyelidikan terhadap penyebab ledakan di Lebanon terus berlanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menlu: WNI yang Luka Ringan akibat Ledakan Beirut dalam Kondisi Stabil"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×