Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, meminta semua pihak menjadikan pengalaman kerusuhan di Nabire, Papua menjadi pelajaran. Secara khusus bagi mereka yang menjadi penyelenggaraan kegiatan olahraga dan kegiatan apa pun yang mengundang banyak orang.
“Kita ingin agar pengalaman seperti ini dijadikan pelajaran bagi para penyelenggara kegiatan apa pun terutama olahraga dan kegiatan lain. Kepada Kapolda saya sudah minta untuk terus antisipasi terhadap perkembangan apabila mungkin nanti bisa berkembang lebih lanjut,” ujar Djoko saat ditemui di Kantor Presiden, Senin (15/7).
Djoko bilang, pemerintah sangat prihatin mendengar berita tersebut dan turut berduka sedalam-dalamnya. Kasus ini tidak boleh terulang lagi dan harus menjadi pelajaran bagi penyelenggara suatu pertandingan. Ke depan, pihak panitia jangan hanya mengurus pertandingannya tetapi juga keselamatan penontonnya.
Terkait izin keramaian yang biasanya dikeluarkan pihak kepolisian dan pemerintah daerah, kata Djoko, akan dievaluasi kembali. Pasalnya, protes dalam suatu pertandingan lumrah terjadi di Indonesia. Tetapi, protes yang sampai menimbulkan kerusuhan dan menelan korban begitu banyak, sangat disesali pemerintah.
Sampai kini, belum ada perkembangan lebih lanjut pasca terjadinya kerusuhan di pertandingan tinju Nabire, Papua pada Minggu, (14/7) sekitar pukul 23 WIT. Namun, pihak kepolisian telah memeriksa 11 saksi dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News