Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kepala Kepolisian (Kapolri) Jenderal Timur Pradopo, memastikan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 11 saksi terkait kerusuhan di gelanggang olahraga (GOR) Kotalama, Nabire, Papua.
Polri juga telah mengendalikan keamanan di Nabire pasca bentrokan terjadi. "Ada 11 yang diperiksa. Kapolda sudah di Nabire sejak pukul 24.00 WIT tadi malam. Keamanan sudah dikendalikan. Kami melakukan pengamanan baik di objek vital maupun di kantor-kantor pemerintahan," tutur Timur di Kantor Presiden, Senin (15/7).
Dari 11 yang diperiksa tersebut, mereka antara lain, penanggungjawab acara dan sisanya saksi-saksi yang berada di tempat kejadian ketika kerusuhan terjadi. Hingga kini, pihak kepolisian masih belum menetapkan tersangka.
Dari hasil laporan sementara kepolisian di lapangan, lanjut Timur, keamanan sudah bisa dikendalikan. Kepolisian juga menemukan terdapat 18 orang tewas, di mana semuanya meninggal akibat terinjak-injak di dalam gedung.
Pintu jalan keluar GOR dinilai tidak dapat menampung jumlah penonton yang berjubel mencapai 1.500 orang keluar dari ruangan tersebut.
Untuk menjamin kemanan, pihak kepolisian telah menambah kekuatan aparat kemanan di Nabire sebanyak 600 personel di mana 300 personel dari polri, yakni brimob Papua dan 300 dari TNI.
Pemicu kerusuhan itu, kata Timur adalah ketika wasit menentukan siapa yang memenangi pertarungan tinju tersebut, ada pihak-pihak yang tidak bisa menerima dan terjadilah keributan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News