kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Polisi periksa 11 saksi kerusuhan di GOR Nabire


Senin, 15 Juli 2013 / 14:54 WIB
Polisi periksa 11 saksi kerusuhan di GOR Nabire
ILUSTRASI. Double Heart dari Pizza Hut, 2 loyang pizza berbentuk hati harga lebih hemat (dok/Pizza Hut)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kepala Kepolisian (Kapolri) Jenderal Timur Pradopo, memastikan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 11 saksi terkait kerusuhan di gelanggang olahraga (GOR) Kotalama, Nabire, Papua.

Polri juga telah mengendalikan keamanan di Nabire pasca bentrokan terjadi. "Ada 11 yang diperiksa. Kapolda sudah di Nabire sejak pukul 24.00 WIT tadi malam. Keamanan sudah dikendalikan. Kami melakukan pengamanan baik di objek vital maupun di kantor-kantor pemerintahan," tutur Timur di Kantor Presiden, Senin (15/7).

Dari 11 yang diperiksa tersebut, mereka antara lain, penanggungjawab acara dan sisanya saksi-saksi yang berada di tempat kejadian ketika kerusuhan terjadi. Hingga kini, pihak kepolisian masih belum menetapkan tersangka.

Dari hasil laporan sementara kepolisian di lapangan, lanjut Timur, keamanan sudah bisa dikendalikan. Kepolisian juga menemukan terdapat 18 orang tewas, di mana semuanya meninggal akibat terinjak-injak di dalam gedung.

Pintu jalan keluar GOR dinilai tidak dapat menampung jumlah penonton yang berjubel mencapai 1.500 orang keluar dari ruangan tersebut.

Untuk menjamin kemanan, pihak kepolisian telah menambah kekuatan aparat kemanan di Nabire sebanyak 600 personel di mana 300 personel dari polri, yakni brimob Papua dan 300 dari TNI.

Pemicu kerusuhan itu, kata Timur adalah ketika wasit menentukan siapa yang memenangi pertarungan tinju tersebut, ada pihak-pihak yang tidak bisa menerima dan terjadilah keributan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×