Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui telah terjadi silang pendapat mengenai bagaimana seharusnya suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate ditetapkan.
Ada yang berpendapat, BI rate harus diturunkan untuk memberi daya dorong terhadap pertumbuhan.
Namun, ada yang berpendapat suku bunga jangan dulu diturunkan untuk menjaga capital out flow tidak terjadi.
Terkait hal itu, mantan Gubernur BI itu mengaku sedang berusaha untuk menahan diri.
Darmin mengaku memilik tidak terprovokasi untuk tak berkomentar terlalu dalam.
Ia beralasan, jika Ia ikut-ikutan bicara mengomentari suku bunga acuan, akan menimbulkan kegaduhan di pasar.
"Saya bicara dengan Menteri Keuangan dan gubernur BI saja langsung nanti," ujarnya, Senin (7/12) di Jakarta.
Dengan begitu akan ditemukan solusi dan kebijakan moneter yang tepat, tetapi tidak menimbulkan kegaduhan.
Hal ini Ia sampaikan dalam paparannya hari ini, terkait kondisi ekonomi global dan kebijakan pruden yang harus dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut, Darmin menjelaskan kebijakan makro ekonomi yang prudent itu terdiri dari kebijakan di sisi fiskal dan moneter.
Adapun yang dimaksud kebijakan pruden yaitu, kebijakan yang tidak hanya skeedar cari aman.
Namun demikian jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan juga terlalu nekat.
Yang prudent adalah, bagaimana mengeluarkan kebijakan dengan hati-hati, tapi tidak kehilangan kesempatan untuk mendorong atau menciptakan daya ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
