kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Menko Airlangga sebut pemulihan ekonomi semakin nyata


Kamis, 03 Desember 2020 / 07:37 WIB
Menko Airlangga sebut pemulihan ekonomi semakin nyata
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato kunci dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020 di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/10/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

Oleh karena itu, upaya untuk mendorong permintaan domestik sangat penting dalam mendukung ekspansi kapasitas produksi dan pesanan baru.

“Untuk menjaga momentum perbaikan indeks PMI melalui ekspansi kapasitas produksi, kita memerlukan dorongan untuk meningkatkan permintaan domestik, dengan memberikan dukungan kepada sektor IKM dan industri padat karya, serta dukungan pembiayaan usaha, insentif fiskal, dan penyederhanaan peraturan,” ujar Airlangga.

Catatan lain dari laporan tersebut yang perlu mendapat perhatian, yakni pertumbuhan penjualan masih terbatas, dengan adanya surplus kapasitas operasi dan penumpukan pekerjaan.

Hal yang perlu mendapat perhatian untuk perbaikan pada sisi produksi yakni pertama, kemudahan kegiatan perekrutan pekerja.

Selama sembilan bulan terakhir menghadapi peningkatan PHK akibat pandemi.

Kedua, rantai pasok ketersediaan bahan baku selama masa pandemi mengalami hambatan, terutama kurangnya tenaga distributor yang menyebabkan penundaan pengiriman.

Baca Juga: Sebanyak Rp 46,4 triliun insentif pajak sudah dimanfaatkan lebih dari 200 ribu WP

Kenaikan biaya input pada bulan November 2020 menyebabkan harga bahan baku meningkat, dan depresiasi rupiah yang mendorong inflasi menjadi lebih tinggi.

Ketiga, Kondisi ini menyebabkan beban biaya kepada konsumen menjadi lebih tinggi, meskipun kenaikan harga output masih relatif rendah.

Dan keempat, mayoritas korporasi mengharapkan output produksi semakin meningkat sejalan dengan membaiknya sisi permintaan.

Demikian catatan dari tren impor bahan baku dan bahan penolong hingga Oktober terus mengalami penurunan.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×