kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Menko Airlangga sebut optimisme pelaku usaha properti dukung pemulihan ekonomi


Kamis, 07 Oktober 2021 / 17:02 WIB
Menko Airlangga sebut optimisme pelaku usaha properti dukung pemulihan ekonomi
ILUSTRASI. Menko Airlangga sebut optimisme pelaku usaha properti dukung pemulihan ekonomi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keberlangsungan sektor usaha properti menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.

Saat ini penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai 56,7% yang diprediksi akan mencapai 66,6% di 2035 dan 72,8% di 2045. Di samping itu, masih ada 15,5 juta orang yang tinggal di rumah tidak layak pada 2020.

“Untuk itu, sektor properti terus didorong agar terus berkontribusi aktif dalam penyediaan hunian yang layak dan diperlukan strategi yang tepat dalam situasi pandemi Covid-19,” kata Airlangga dalam laporan resminya, Kamis (7/10).

Airlangga mengatakan, sektor properti memiliki multiplier-effect baik dari sisi forward-linkage maupun backward-linkage terhadap 174 sub sektor industri baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyerapan tenaga kerja langsung di industri properti juga mencapai hingga 19 juta orang.

Baca Juga: Kementerian ESDM pastikan program B30 berjalan lancar meski harga CPO meroket

Berbagai insentif yang telah diberikan oleh Pemerintah antara lain kebijakan Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) sebesar 100% untuk kredit properti. Pada tahun 2021 Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan pemberian insentif PPN yang telah diberikan sejak bulan Maret hingga Agustus dan telah diperpanjang hingga Desember 2021.

Selain itu, menurutnya kebijakan PPN ditanggung Pemerintah telah memberikan dampak pada pergerakan pasar pada segmen masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dan pertumbuhan penjualan terjadi secara signifikan pada segmen rumah dengan harga Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar dan di atas Rp 2 miliar.

Hasilnya, pada kuartal II tahun 2021 PDB sisi produksi sektor jasa real estate mampu tumbuh 2,82% dan ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 0,94%. Sementara sektor jasa konstruksi juga tumbuh sebesar 4,42% secara tahunan. Dari segi investasi, Penanaman Modal Tetap Bruto tumbuh sebesar 7,54% secara tahunan didukung oleh pertumbuhan bangunan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 menurun, PPKM masih dilanjutkan hingga 18 Oktober

“Kepada pelaku usaha properti dan pemangku kepentingan pembangunan ekonomi lainnya saya minta agar tetap optimis dan terus bersemangat guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. Mesin pertumbuhan ekonomi saat ini dalam tren membaik dan situasi pandemi pun semakin terkendali. Simplifikasi regulasi dan perizinan termasuk di bidang properti juga sudah diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja,” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga berharap bahwa industri properti tanah air harus bisa mengambil pelajaran dari kasus gagal bayar utang dari perusahaan-perusahaan internasional. Dengan cara industri harus mengutamakan transparansi dalam pelaporan keuangannya serta menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan+

Selanjutnya: Serapan dana PEN klaster kesehatan lamban, ekonom ingatkan hal ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×