Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menyampaikan fundamental perekonomian Indonesia hingga saat ini masih tetap terjaga ditengah ketidakpastian perekonomian global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, ekonomi Indonesia stabil di kisaran 5% dan berada di atas pertumbuhan kawasan negara maju dan negara berkembang.
“Bahkan World Bank yang baru dirilis minggu lalu juga memprediksi sampai dengan tahun 2026 pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di level 5%,” tutur Airlangga dalam Seminar Nasional Perekonomian Outlook Indonesia, Jumat (22/12).
Baca Juga: Optimistis Lihat Ekonomi 2024, Jokowi: Karena Kinerja dan Situasi Politik Dingin
Di samping itu, Airlangga menilai tingkat inflasi juga relatif terkendali, yang mana Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah berhasil mengembalikan inflasi ke target sasaran.
Kemudian, rasio utang Indonesia masih aman sebesar sebesar 38% di bawah ambang batas maksimal 60% dan lebih baik dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
“Ini kalau dianalogikan, pertumbuhan ekonomi adalah pendakian gunung, sedangkan inflasi yang terkendali merupakan awan teduh bagi pendaki,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, pencapaian ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), serta kolaborasi sinergi koordinasi antara fiskal, moneter, dan sektor riil serta dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Likuiditas Perekonomian (M2) Meningkat Pada November 2023
Menurutnya, kebijakan fiskal memiliki peran penting sebagai shock absorber yang responsif menghadapi dinamika perekonomian. Kebijakan moneter juga berperan strategis menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Dan menjelang akhir tahun ini, Indonesia berhasil menyukseskan Keketuaan ASEAN dan menghasilkan komitmen kesepakatan serta aksi nyata, termasuk perjanjian kawasan terkait framework kerja sama ekonomi digital yang pertama di dunia,” kata Airlangga.
Airlangga menyampaikan sepanjang 2023 ini dinamika perekonomian global menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan ekonomi domestik. Bahkan, ke depan, tantangannya akan makin tidak mudah, dan sejumlah risiko masih harus hadapi.
Tantangan tersebut diantaranya, volatilitas harga komoditas yang masih tinggi mengingat tensi geopolitik yang belum mereda dan akan semakin meningkat.
Selain itu, permasalahan lain tingkat adanya pengetatan kebijakan moneter negara maju yang menekan aliran modal asing di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Tahun Ini Cetak Rekor, Bagaimana Prediksi Harga Emas di 2024? Bersinar atau Redup?
Pun pertumbuhan ekonomi China di bawah perkiraan yang dapat mengganggu rantai pasok global, serta kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim di berbagai negara termasuk Indonesia juga menjadi tantangan.
Meski penuh tantangan, Airlangga tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh di atas 5%. Sementara tahun 2024 akan sebesar 5,2% sesuai target pemerintah.
“Di tengah berbagai down side risk yang kita hadapi kita tidak boleh berpuas diri kita perlu menggerakkan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk bisa terus berfungsi ke depan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News