Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa upaya dalam penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah membuat aktivitas perekonomian di Indonesia kembali meningkat. Tercatat pada Kuartal I-2022 , perekonomian Indonesia dapat tumbuh positif sebesar 5,01% year on year (yoy).
"Perkembangan ekonomi luar biasa terjadi di Maluku, Maluku Utara, serta Sulawesi Tenggara karena kesuksesan hilirisasi nikel di sana. Selain itu, naiknya kondisi ekonomi Papua Barat terdorong oleh hilirisasi tembaga yang harganya juga sedang naik di dunia,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Jumat (17/6).
Meski begitu, Menko Airlangga menghimbau kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan berbagai upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok di masing-masing daerahnya. Hal ini dikarenakan kenaikan harga-harga pangan atau kebutuhan pokok perlu menjadi perhatian pada saat ini.
Tercatat, terdapat 21 Provinsi yang inflasinya pada Mei 2022 berada di atas rentang target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, dan yang tertinggi adalah Kepulauan Bangka Belitung (6,97%). Sementara, Maluku Utara menjadi provinsi dengan realisasi inflasi bulan Mei 2022 yang masih berada di bawah rentang target nasional.
Baca Juga: Mendag Zulhas Segera Eksekusi Perintah Jokowi Turunkan Harga Minyak Goreng
Oleh karena itu, Menko Airlangga mengatakan bahwa daerah dengan inflasi yang berada di atas rentang target perlu melakukan pengendalian harga agar daya beli masyarakat dapat terus dijaga dan menjaga pertumbuhan ekonomi dapat terus tumbuh positif ke depannya.
"Ini lebih banyak disebabkan volatile food. Jadi kebijakan harus terkoordinasi antara pusat dan daerah, apalagi Kepala Daerah juga berperan sebagai Ketua TPID. Kebutuhan pangan masyarakat juga harus dijaga dengan menjamin ketersediaan, keterjangkauan, serta keamanan dan kualitas pangan," tutur Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa berdasarkan data per 15 Juni 2022, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak telah terjadi di 18 Provinsi dan 190 Kabupaten/Kota.
Selain sejumlah strategi yang telah disiapkan, Pemerintah juga telah mengadakan vaksin sebanyak 3 juta dosis secara bertahap, serta mendistribusikan obat-obatan, vitamin dan disinfektan untuk penanganan hewan sakit bergejala klinis.
Baca Juga: HIPPI Minta Mendag Baru Bisa Kembalikan Kepercayaan Konsumen
Terkait dengan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, Menko Airlangga menjelaskan bahwa untuk implementasi jangka pendek yakni melalui pemberian additional cash transfer selama 3 bulan yang difokuskan pada 35 wilayah prioritas di 2021.
Untuk jangka menengah diutamakan pada konvergensi program pemberdayaan dan bantuan sosial, pemberian additional cash transfer untuk RT miskin ekstrem yang diperluas ke 212 wilayah prioritas.
“Sekarang sedang di-update data social registry yang ditugaskan kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Kami harapkan tingkat kemiskinan ekstrem mendekati 0% di akhir 2024,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News