Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan masalah logistik nasional merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan daya saing perekonomian Indonesia. Pemerintah juga saling bersinergi untuk mengembangkan program National Logistic Ecosystem (NLE) menjadi platform yang mempertemukan komunitas logistik antara sektor permintaan dan penawaran.
Sri Mulyani mengatakan, biaya logistik Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga terdekat seperti Singapura, Malaysia dan lainnya masih dianggap lebih tinggi.
“Ini menyebabkan perekonomian Indonesia perlu terus diperbaiki daya kompetisinya,” kata Sri Mulyani dalam konferensi daring, Kamis (24/9).
Menkeu mengatakan, biaya logistik Indonesia yang dikeluarkan mencapai 23,5% dari PDB Indonesia. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan negara Malaysia yang hanya 13% dari PDB.
Baca Juga: Jalan akses Pelabuhan Patimban siap layani arus logistik bulan depan
Menkeu bilang, jika dilihat dari proses logistik atau performanya juga belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Untuk itu, upaya pemerintah untuk mendorong reformasi di bidang national logistic economy menjadi suatu keharusan untuk dilakukan.
“Sehingga diharapkan dengan pembentukan NLE ini akan bisa menurunkan biaya logistik kita yang sekarang 23,5% dari PDB akan bisa ditekan menjadi 17% dari PDB,” harap Menkeu.
Penurunan biaya logistik 5%-6% dari PDB juga akan dikontribusikan dari seluruh proses hulu hingga hilir terutama menghubungkan sektor-sektor transportasi serta memudahkan bagi para pelaku usaha.
Selanjutnya: Jokowi minta pelabuhan dikonsolidasikan demi kecepatan logistik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News