kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu Sri Mulyani dorong sumbangsih pemikiran para ekonom Islam


Selasa, 06 April 2021 / 22:17 WIB
Menkeu Sri Mulyani dorong sumbangsih pemikiran para ekonom Islam
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan para ahli di bidang ekonomi syariah yang tergabung dalam Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan kontribusi nyata dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

"Saya berharap (acara) ini bisa menjadi tempat bagi kita untuk berkomunikasi, berdiskusi, dan sekaligus mencari ikhtiar solusi bagi bangsa Indonesia. Hal seperti ini saya harap akan mengisi banyak sekali pembahasan di ikatan ahli ekonomi islam Indonesia, sehingga kita memiliki para ekonom-ekonom Islam yang memiliki kemampuan teknis, kemampuan analitis, dan juga pada akhirnya berkontribusi di dalam perekonomian kita," kata Menkeu dalam acara yang bertajuk Economic Policy in Dealing with Covid-19 Pandemic and Proper Exit Policy, Selasa (6/4).

Sebelumnya, Menkeu menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19. Berbagai langkah kebijakan extraordinary diambil oleh Pemerintah dalam rangka untuk meredam dampak Covid-19 agar tidak mengakibatkan kontraksi perekonomian yang lebih dalam.

Baca Juga: Tahun ini, Bank Syariah Indonesia targetkan laba tumbuh dobel digit

Berbagai langkah kebijakan responsif Pemerintah itu terangkum didalam satu program yaitu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa program PEN telah dimulai sejak tahun 2020 dan dilanjutkan pada tahun ini. Program PEN pada tahun 2021 difokuskan pada lima kluster yaitu bidang kesehatan,  perlindungan sosial, program prioritas, dukungan bagi UMKM dan korporasi, serta insentif bagi dunia usaha.

"Kontribusi dari ekonomi dan keuangan syariah menjadi penting dalam konteks ini, tapi tidak terpisahkan dan tidak eksklusif. Karena itu, saya ingin mengajak didalam konteks pemahaman mengenai (PEN) ini sekarang kita berpikir bagaimana kontribusi dari ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi kita," tutup Menkeu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×