Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Idnrawati melakukan pertemuan dengan CEO Asian Development Bank Institute (ADBI) Sonobe-Dean, pada Jumat lalu, (19/8).
Dia menyampaikan, terdapat beberapa diskusi yang dilakukan keduanya. Selain itu Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasi atas perhatian ADBI terhadap isu pendidikan yang merupakan salah satu sektor terdampak pandemi Covid-19.
“Kami bertukar pikiran mengenai banyak hal,” tutur Sri Mulyani, dikutip dari laman resmi instagramnya @smindrawati, Senin (22/8).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Anggaran Transfer ke Daerah Tembus Rp 800 Triliun pada 2023
Selain itu, Sri Mulyani juga menyampaikan dalam diskusi tersebut juga dibahas terkait transisi energi. Menurutnya, prioritas negara berkembang adalah memastikan bahwa suplai listrik tersedia secara merata dan terjangkau bagi seluruh penduduknya.
Adapun saat ini upaya yang dilakukan untuk mendorong transisi energi di negara berkembang terkendala adanya trade off antara memastikan dua hal tersebut dan komitmen untuk menurunkan emisi karbon dengan konsekuensi kenaikan harga listrik.
“Kami juga sepakat bahwa teknologi memberikan banyak peluang dan kesempatan untuk menurunkan emisi karbon. Namun penerapan teknologi tersebut memerlukan biaya,” jelasnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Pajak Ditarget Rendah, Defisit Kembali ke Bawah 3%
Untuk itu, lanjutnya, harus dipastikan bahwa biaya untuk menerapkan mekanisme tersebut dapat diturunkan. Dia juga berharap upaya ini dapat segera diterapkan agar kita dapat mengatasi masalah perubahan iklim sedini mungkin.
“Saya pun berharap ke depannya hubungan antara Indonesia, terutama @kemenkeuri, dan ADBI akan makin kuat dan solid,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
