kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menkes: Jokowi minta jajarannya tetap waspada jelang libur Nataru


Senin, 15 November 2021 / 23:39 WIB
Menkes: Jokowi minta jajarannya tetap waspada jelang libur Nataru
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk tetap waspada dalam menghadapi pandemi Covid-19 terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers, Senin (15/11/2021) sore, di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden.

“Tadi di Ratas Bapak Presiden menyampaikan bahwa memang Alhamdulillah kasus sudah menurun, tapi kita harus ekstra waspada terutama menghadapi Nataru, jangan sampai terjadi lonjakan berikutnya,” ujar Budi.

Meski tren kasus harian menurun secara konsisten, Jokowi menekankan agar sejumlah daerah harus tetap dimonitor secara ketat untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus.

“Bapak Presiden juga menekankan lima provinsi yang jumlah kasusnya sekarang mulai melandai dan ada beberapa indikasi mulai ada kenaikan [kasus] itu harus dimonitor secara ketat. Jadi lima-limanya adalah provinsi di Jawa,” ujar Menkes.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali dilanjutkan, Luhut: 26 Kab/Kota di level 1 dan 61 Kab/Kota di level 2

Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Presiden meminta agar dilakukan surveilans yang ketat terhadap sekolah yang melakukan PTM.

“Bapak Presiden juga mengarahkan agar sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka itu juga dilakukan surveilans yang ketat agar kalau ada indikasi [kasus] kita bisa melakukan tindakan agar tidak menyebar,” ujar Budi.

Menkes menambahkan, pihaknya dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan segera mengambil langkah untuk meningkatkan surveilans di satuan pendidikan.

“Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi, rencananya mudah-mudahan minggu ini kita sudah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program [pembelajaran] tatap muka tapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih proaktif,” pungkasnya.

Selanjutnya: Gerhana Bulan sebagian 19 November, masyarakat Indonesia bisa lihat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×