Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jangan lewatkan gerhana Bulan sebagian pada malam 19 November nanti. Fenomena ini, BMKG menyatakan, bisa masyarakat Indonesia saksikan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mencatat, tahun ini, ada dua fenomena gerhana Bulan. Yakni, gerhana Bulan total pada 26 Mei lalu dan gerhana Bulan sebagian di 19 November nanti.
"Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan," sebut BMKG, dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (15/11).
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan bisa diprediksi sebelumnya.
"Gerhana Bulan sebagian terjadi saat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan utama) Bumi," jelas BMKG.
Baca Juga: Matahari terbit lebih cepat di beberapa kota di Indonesia bulan November ini, kenapa?
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi.
Berikut ini fase Gerhana Bulan sebagian pada 19 November nanti:
- Gerhana mulai (P1) pukul 13.00.22 WIB
- Gerhana sebagian mulai (U1) pukul 14.18.25 WIB
- Puncak gerhana (Puncak) pukul 16.02.56 WIB
- Gerhana sebagian berakhir (U4) pukul 17.47.26 WIB
- Gerhana berakhir (P4) pukul 19.05.29 WIB
Menurut BMKG, durasi gerhana dari fase gerhana mulai (P1) hingga gerhana berakhir (P4) adalah 6 jam 5 menit 7 detik.
"Adapun durasi parsialitas, yaitu lama waktu dari fase gerhana sebagian mulai (U1) hingga gerhana sebagian berakhir (U4) terjadi selama 3 jam 29 menit 1 detik," kata BMKG.
Selanjutnya: Ilmuwan temukan bagian Bulan yang mungkin hilang, batu ruang angkasa mengorbit Bumi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News