Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengumuman hasil pertemuan dewan rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Open Market Committee (FOMC) meeting menjadi sorotan para pelaku pasar di dunia pada Kamis (1/8) dini hari nanti.
Konsensus pasar meyakini, The Federal Reserve bakal memotong suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari sebelumnya 2,5% menjadi 2,25%.
Baca Juga: Sejumlah ekonom proyeksikan The Fed akan pangkas suku bunga 25 bps
Pemangkasan suku bunga acuan ini akan menjadi yang pertama kali dalam satu dekade terakhir. Pasalnya, sejak resesi yang menghantam ekonomi AS pada 2008, The Fed belum pernah menurunkan suku bunganya.
Tahun 2008, resesi ekonomi membuat The Fed menurunkan suku bunga sampai pada level yang sangat rendah yaitu 0%-0,25%. Sebagai bagian dari kebijakan pelonggaran moneter (quantitative easing), The Fed menahan level suku bunga yang rendah tersebut selama tujuh tahun berturut-turut.
Barulah pada Desember 2015, The Fed memutuskan untuk mulai mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0,25%-0,5%. Pada momentum itulah apa yang disebut tappering off oleh pemerintah AS dimulai.
Baca Juga: Suku bunga The Fed diramal turun, yield SUN 10 tahun mentok di 7%
Saat itu, ada tiga target ekonomi AS yang terpenuhi sebagai alasan kuat bagi The Fed menaikkan suku bunga acuan. Pertama, tingkat pengangguran kembali ke level 7%. Kedua, pertumbuhan ekonomi AS berada di kisaran 2% - 3%. Ketiga, inflasi inti AS tidak melampaui 2%.