Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Keinginan PT Adhi Karya Tbk untuk punya peran lebih dalam proyek pembangunan light rail transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi (Jabodetabek), pupus sudah.
Pasalnya, Kementerian Perhubungan secara tegas menolak usulan perusahaan pelat merah tersebut untuk ikut serta menjadi pelaksana sarana atawa operator kereta api ringan lintas Jabodetabek tersebut.
Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan beralasan, bisnis utama Adhi Karya tidak pada pengadaan sarana dan pengoperasian kereta api, sehingga pihaknya tidak mengizinkan keterlibatan perusahaan sebagai operator LRT.
"Kalau minta kan, boleh iya boleh tidak. (Tapi) jawabannya tidak," kata Jonan usai mengikuti rapat koordinasi LRT Jabodetabek dan LRT Palembang di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (4/3).
Menurut Jonan, pemerintah telah memutuskan akan menunjuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pelaksana sarana LRT. "Operatornya tetap KAI, sedangkan Adhi Karya hanya kontraktornya prasarananya," katanya.
Sebelumnya, Adhi Karya mengatakan pihaknya tidak ingin hanya terlibat dalam proses pengadaan prasarana perkeretaapian semisal pembangunan jalur kereta, konstruksi jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi. Namun, juga terlibat dalam pengadaan sarananya sehingga pembangunan proyek LRT bisa sinkron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News