kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menhub resmi tutup operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182


Jumat, 22 Januari 2021 / 05:06 WIB
Menhub resmi tutup operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ 182
ILUSTRASI. Operasi SAR (pencarian dan pertolongan) jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Sj 182 (PK CLC) resmi dihentikan pada Kamis (21/1/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operasi SAR (pencarian dan pertolongan) jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Sj 182 (PK CLC) resmi dihentikan oleh Tim Gabungan pada Kamis (21/1/2021). 

Kendati begitu, Basarnas tetap akan melakukan pemantauan aktif dan KNKT akan melanjutkan operasi pencarian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR). 

“Tim Gabungan sudah melakukan pencarian sejak mendapat informasi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan hilang kontak. Untuk tahap awal sudah dilakukan operasi selama 7 hari dan sudah dilakukan perpanjangan sebanyak 2 kali, masing-masing selama 3 hari. Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan dan dengan berbagai pertimbangan kami menutup operasi SAR pada hari ini,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Kamis. 

Budi mengatakan, untuk menghormati keluarga korban akan dilakukan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu pada Jumat (22/1/2021). 

Baca Juga: Jokowi saksikan penyerahan santunan untuk korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan melayani keluarga korban dengan baik sampai seluruh proses diselesaikan,” kata dia. 

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, akan tetap melanjutkan upaya pencarian kotak hitam CVR oleh KNKT. Penemuan CVR sangat penting untuk melengkapi hasil investigasi KNKT untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan. 

Baca Juga: Pemerintah masih berupaya cari penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menambahkan, pihaknya bersama unsur terkait telah berupaya maksimal dalam melakukan upaya pencarian dan pertolongan. 

Hingga hari ini, Tim SAR gabungan behasil menemukan dan mengevakuasi, body part (bagian tubuh) korban 325 kantong, serpihan kecil pesawat 68 kantong, dan serpihan besar badan pesawat 55 bagian. 

“Operasi akan dilanjutkan dengan monitoring/pemantauan secara aktif dan apabila dikemudian hari ada laporan dari masyarakat terkait penemuan korban, kami akan merespon untuk menindaklanjuti,” ungkapnya. 

Baca Juga: Tinjau posko evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, Jokowi tegaskan keselamatan transportasi

Selanjutnya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, KNKT akan tetap melanjutkan pencarian CVR dengan didukung oleh sejumlah unsur terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, Kemenhub, Relawan dan unsur terkait lainnya. 

Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan, pihaknya tetap akan mendukung penuh operasi yang dilakukan oleh KNKT dan akan melaporkan jika menemukan jenazah maupun serpihan pesawat. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Rumah Sakit RS Polri Rusdianto mengatakan, telah berhasil mengidentifikasi 43 korban dan sebanyak 32 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban. 

Baca Juga: Basarnas fokus cari CVR Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ke-12

Kemudian, Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada 39 ahli waris, dan Sriwijaya Air sudah memberikan santunan kepada 1 ahli waris dan akan menyusul 5 ahli waris yang akan segera menerima santunan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menhub: Kami Menutup Operasi SAR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182"
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Yoga Sukmana

Selanjutnya: Penyelam belum bisa lanjutkan pencarian Sriwijaya Air SJ 182 akibat cuaca buruk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×