kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Mengenal BI-FRN, Instrumen Moneter Baru BI Berbunga Mengambang


Sabtu, 08 November 2025 / 07:04 WIB
Mengenal BI-FRN, Instrumen Moneter Baru BI Berbunga Mengambang
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI) di gedung kantor pusat BI Thamrin, Jakarta. BI akan menerbitkan instrumen surat berharga baru dengan nama Floating Rate Note (BI-FRN) sebagai instrumen operasi moneter berbasis rupiah.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) punya instrumen moneter baru untuk pendalaman pasar keuangan.

Rencananya, BI akan menerbitkan instrumen surat berharga baru dengan nama Floating Rate Note (BI-FRN) sebagai instrumen operasi moneter berbasis rupiah.

Apa itu BI-FRN? Ini merupakan surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan suku bunga mengambang. Lantaran bunganya floating naka bisa berubah-ubah mengikuti acuan suku bunga tertentu.

Baca Juga: Prabowo Minta Komisi Reformasi Polri Serahkan Laporan Setiap Tiga Bulan

BI-FRN ini nantinya menjadi underlying atau referensi pasar bagi transaksi Overnight Index Swap, yaitu merupakan instrument lindung nilai suku bunga melalui pertukaran dua jenis pendapatan dari suku bunga yang berbeda alias tetap mengambang berbasiskan suku bunga overnight alias Indonesia Overnight Index Average (INDONIA).

Bunga Bisa Berubah

Menurut Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI Fitra Jusdiman, tujuan utama BI-FRN adalah untuk mendukung pengembangan pasar Overnight Index Swap.

Sebagai ilustrasi, jika BI-FRN diterbitkan dengan tenor 12 bulan, maka kupon atau imbal hasilnya akan dihitung di akhir periode tersebut. Misalnya, saat awal penerbitan, suku bunga INDONIA berada di level 4%, dan dalam lelang awal ditetapkan margin sebesar 50 basis poin (bos), maka kuponnya dapat diasumsikan sebesar 4,5%.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Ubah Skema Pembiayaan Kopdes Merah Putih

Namun, karena INDONIA dapat berubah setiap hari, tingkat imbal hasil akhir yang diterima investor tidak pasti. Jika suku bunga INDONIA menurun selama periode berjalan, maka imbal hasil yang diterima di akhir tenor bisa lebih rendah dari 4,5%. Sebaliknya, jika INDONIA meningkat, imbal hasilnya berpotensi lebih tinggi dari 4,5%.

“Jadi karena adanya risiko fluktuasi suku bunga tadi, makanya kemudian ini bisa memicu, pemegang dari BI-FRN ini, untuk melakukan yang namanya hedging, melalui instrumen OIS. Jadi inilah tadi inisiatif kita, bagaimana agar Overnight Index Swap bisa berkembang, maka instrumen underlying Overnight Index Swap kita siapkan agar pasar punya bisa digunakan sebagai acuan,” tutur Fitra dalam Taklimat Media, Jumat (7/11/2025).

Hedging

Fitra menegaskan fluktuasi suku bunga ini menimbulkan risiko bunga (interest rate risk) bagi pemegang BI-FRN. Oleh karena itu, BI mendorong agar pelaku pasar dapat melakukan lindung nilai (hedging) menggunakan instrumen Overnight Index Swap.

Melalui mekanisme ini, pasar diharapkan memiliki instrumen underlying yang dapat dijadikan acuan untuk transaksi Overnight Index Swap, sehingga pasar derivatif suku bunga tersebut dapat berkembang.

Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Lagi Stimulus Akhir Tahun, Airlangga : Sudah Cukup!

Fitra menambahkan, BI-FRN merupakan instrumen berbasis rupiah dengan bunga mengambang yang hasil akhirnya baru diketahui saat jatuh tempo. Hal ini berbeda dengan instrumen konvensional lain yang tingkat kupon atau diskontonya sudah diketahui sejak awal.

Karena karakteristiknya yang demikian, keberadaan instrumen lindung nilai seperti Overnight Index Swap menjadi penting untuk mengelola risiko fluktuasi suku bunga.

Terbit 17 November

BI berharap, dengan adanya BI-FRN sebagai underlying asset, maka pasar Overnight Index Swap di Indonesia dapat tumbuh dan mendukung pengembangan pasar keuangan domestik secara lebih luas.

Fitra menambahkan BI-FRN memiliki karakter yang sama dengan instrumen operasi moneter kontraksi lainnya, tetapi penerbitannya akan dilakukan secara terbatas, hanya untuk kebutuhan pengembangan pasar OIS agar dapat berfungsi secara optimal.

Penerbitan BI-FRN akan dilaksanakan pada 17 November 2025 ini. “Mudah-mudahan tidak ada kendala, Karena ini kita sudah siapkan semua, 17 November ya, insya Allah nanti kita akan terbitkan. Mudah-mudahan sesuai dengan rencana,” kata Fitra.

Baca Juga: Indonesia Pertegas Komitmen Iklim di Forum Global

Selanjutnya: BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Makan Telur Setiap Hari, Cek di Sini yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×