kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Mengapa pemerintah mengurangi SBN ritel tahun 2020? Ini kata ekonom


Senin, 16 Desember 2019 / 20:29 WIB
Mengapa pemerintah mengurangi SBN ritel tahun 2020? Ini kata ekonom
ILUSTRASI. Nasabah membeli Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 melalui aplikasi BNI Mobile Banking di Jakarta, Senin (4/11/2019).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

Bank Dunia sebelumnya bahkan telah memproyeksi pertumbuhan konsumsi domestik Indonesia akan cenderung melambat di 2020.  Bank Dunia memproyeksi konsumsi rumah tangga tumbuh pada level 5,1%, melambat dari proyeksi pertumbuhan konsumsi swasta tahun ini yang mencapai 5,2%.

Tingkat inflasi diprediksi lebih tinggi di tahun depan yaitu sekitar 3,5%.

Baca Juga: Tahun depan, Kemenkeu kurangi frekuensi penerbitan SBN Ritel

“Jadi kebijakan itu (mengurangi SBN Ritel) mungkin selaras dengan upaya menjaga daya beli tahun depan. Jangan sampai SBN Ritel justru menyerap banyak likuiditas sehingga tersisa sedikit yang dibelanjakan,” tutur Rendy. 

Memang, secara tujuan utama, penerbitan SBN Ritel positif untuk memperdalam pasar keuangan domestik dan mengubah tren kepemilikan asing pada SBN domestik yang besar selama ini. 

Baca Juga: Shortfall Pajak Melebar, Defisit Anggaran Membesar

“Tapi mungkin tahun depan pemerintah lakukan penyesuaian sesuai dengan proyeksi perekonomian juga,” tandas Rendy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×