kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   16,00   0,10%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Mengandung Bakteri Berbahaya, BPOM Tarik Produk Latiao Viral asal China


Selasa, 05 November 2024 / 04:20 WIB
Mengandung Bakteri Berbahaya, BPOM Tarik Produk Latiao Viral asal China
ILUSTRASI. Petugas dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Timur menyidak produk makanan berbahaya dari China Latiao di toko grosir makanan ringan, Kota Kediri Jawa Timur, Senin (4/11/2024). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk makanan viral, Latiao, terbukti mengandung bakteri berbahaya. Terkait hal itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) langsung bertindak cepat dengan menarik produk makanan itu dari pasaran.

Melansir Infopublik.id, Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengumumkan langkah tegas untuk menarik produk tersebut demi mencegah dampak negatif yang lebih luas pada masyarakat. 

Taruna menjelaskan bahwa BPOM telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap 341 sarana distribusi, yang meliputi 214 ritel, 27 distributor, dan 100 warung di sekitar sekolah. 

Dari pemeriksaan tersebut, terungkap bahwa 33 sarana atau sekitar 9,68 persen dari total tempat distribusi menjual produk yang diketahui mengandung bakteri. Produk yang dikenal sebagai Latiao ini ditemukan di 20 distributor, 12 ritel, dan 1 warung di sekolah, dengan total mencapai 77.219 buah dalam 95 varian.

Dari produk yang ditemukan, BPOM telah mengambil 750 sampel untuk diuji lebih lanjut. Sebanyak 76.420 produk kemudian diturunkan dari rak display dan diamankan, sementara 49 produk yang sudah kadaluarsa atau tidak memiliki izin edar langsung dimusnahkan. 

Baca Juga: Keracunan Terjadi di Beberapa Daerah, BPOM Minta Penjual Setop Latiao Asal China

Taruna juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk tersebut dan segera melaporkan jika masih menemukan produk serupa di pasaran.

Taruna Ikrar menjelaskan bahwa produk pangan dibagi menjadi dua kategori, yaitu produk dengan risiko tinggi dan rendah. Pangan risiko tinggi umumnya adalah produk kemasan yang melalui proses sterilisasi, sedangkan pangan risiko rendah adalah produk dengan masa simpan pendek dan lebih sensitif terhadap suhu penyimpanan.

“Produk Latiao awalnya dianggap sebagai pangan risiko rendah, namun setelah pemeriksaan, kami menemukan bahwa produk ini ternyata berisiko tinggi. Oleh karena itu, kami langsung mengambil tindakan tegas untuk menarik produk ini dari pasaran,” ujar Taruna dalam Konferensi Pers Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Jakarta, pada Senin (4/11/2024).

BPOM juga telah memanggil perusahaan importir yang bertanggung jawab untuk memastikan langkah penanganan ini dapat berjalan lancar, sekaligus memberikan peringatan kepada semua pihak terkait tentang pentingnya keamanan produk sebelum sampai ke konsumen.

Baca Juga: BPOM Rilis Hasil Uji Lab Anggur Shine Muscat

Selain itu, Taruna menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap produk pangan, terutama yang beredar luas di pasaran. Dalam kasus ini, bakteri bacillus cereus ditemukan dalam produk tersebut, yang diketahui dapat membahayakan sistem saraf dan metabolisme jika dikonsumsi, serta berisiko menyebabkan keracunan jika tidak ditangani dengan baik.

Kepala BPOM menambahkan bahwa dari 73 ribu produk yang terdaftar, hanya 6 ribu yang telah didistribusikan, dan sebagian besar, yakni 4 ribu produk, telah berhasil ditarik dari peredaran. 

“Kami akan terus memantau produk yang tersisa dan akan mengambil langkah cepat jika ditemukan potensi bahaya lain yang serupa,” tambahnya.

Sebelumnya, BPOM juga telah melakukan pemeriksaan sarana peredaran (gudang importir dan distributor) terhadap penerapan Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik (CPerPOB), dengan hasil pemeriksaan sarana Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK).

Tonton: BPOM Menarik dan Memusnakan Cemilan Impor dari China Latio

“Kelompok bakteri ini berpotensi menghasilkan toksin yang menimbulkan gejala sakit perut, pusing, mual, dan muntah, sesuai hasil investigasi di atas,” kata Taruna pada Jumat (1/11/2024).

Selanjutnya: ​Klasemen Kualifikasi Piala Dunia (FIFA World Cup 26) Zona Asia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×