Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) turut serta merilis hasil uji coba pengawasan terhadap anggur Shine Muscat.
BPOM telah melakukan uji coba pengawasan anggur Shine Muscat pada daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar menjelaskan hasil pengujian anggur Shine Muscat di Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung tidak ditemukan paparan residu pestisida Chlorpyrifos seperti dugaan berita dari Thailand.
Baca Juga: Bapanas, Barantin dan BPOM Rilis Hasil Uji Cepat Anggur Shine Muscat, Ini Hasilnya
“Pengujian sampel dari Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung telah selesai dilaksanakan di laboratorium yang menangani kasus kejadian luar biasa,” ungkap Taruna dalam konferensi pers Senin (4/11).
Hasil parameter uji residu pestisida Chlorpyrifos menggunakan metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry/Mass Spectrometry atau GC/MSS Limit of Detection atau LOD 0.02 ug/kg Limir Quantification atau LOQ 0,07 ug/kg, dengan hasil tidak terdeteksi.
Dengan ini, hasil uji coba BPOM memperkuat hasil laboratorium dari Bapanas. Sebelumnya, Bapanas telah melakukan uji cepat (rapid test) terhadap 350 sampel anggur muscat. Hasilnya, 90% sampel negatif dan 10% sampel terdeteksi positif namun dalam batas aman.
“Badan POM sebagai koordinator analisis risiko keamanan pangan akan terus berkoordinasi dengan stakeholder khususnya Badan Pangan dan Badan Karantina sesuai dengan tugas dan kewenangannya,” kata Taruna.
Meski demikian, Kepala BPOM mengingatkan publik agar selalu berwaspada dalam konsumsi bahan pangan, dengan memerhatikan bahan pangan yang aman dan bermutu dan melakukan pencucian serta pengupasan untuk mengurangi risiko paparan residu dan cemaran lain yang tertinggal pada permukaan bahan pangan.
Baca Juga: Keracunan Terjadi di Beberapa Daerah, BPOM Minta Penjual Setop Latiao Asal China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News