Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkelakar membandingkan kondisi Kota Jakarta dengan Kota Shanghai di China. Menurut Tito, Jakarta tampak seperti kampung dibandingkan dengan Shanghai.
"Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China. Kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding Shanghai," ujar Tito di hadapan para pimpinan daerah dalam Kongres Asosiasi Pemerintah Provinsi (APPSI) ke VI di Jakarta, Selasa (26/11).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga hadir dalam acara ini. Selain itu, sejumlah kepala daerah dan sekretaris daerah juga turut hadir.
Ucapan Tito ini bermula saat dirinya membahas sistem demokrasi yang tidak berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi. Tito menyebutkan, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa yang menganut sistem demokrasi mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan.
"Jadi, terjadi semacam kegalauan atas demokrasi karena yang tidak menggunakan sistem tersebut ekonominya melompat (lebih maju). Vietnam, misalnya, sosialis, kondisinya ekonominya melompat," tutur Tito.
Selain itu, dia mencontohkan Thailand yang saat ini junta militer mengambil alih sistem demokrasi. "Supremasi sipil (di Thailand) diambil alih jadi junta militer dan ekonominya jalan. Juga di tempat lain Mesir yang tadinya diterapkan demokrasi, berantakan diambil oleh militer juga," papar Tito.
Tito kembali menyinggung China yang mengalami kemajuan ekonomi pesat meski tidak menganut demokrasi. "Di China hanya satu partai. Non-demokrasi, itu melompat ekonominya," ungkapnya.
Bahkan saat ini, Tito menuturkan, ekonomi China mulai melampaui AS hanya dalam waktu 20 tahun. Padahal, pada masa lalu banyak pihak yang meragukan negeri tembok raksasa ini negeri tembok raksasa.
Sejalan dengan kondisi ekonomi yang semakin baik, menurut Tito, tata kelola lingkungan di China juga semakin bagus. Ini tampak dari perkembangan tata kota China yang membaik.
"Tahun 1998 saya masih ingat, saya kebetulan (menempuh pendidikan) Sesko di Australia saat itu, dan sedang studi banding ke China. Saat itu Kota Beijing dan Kota Shanghai masih banyak yang naik sepeda," ungkap Tito.
"(Saat itu) dibandingkan dengan Jakarta, Beijing (dan Shanghai) kayak kampung. Rumah-rumah kumuh, sungai kotor dan hitam banyak di mana-mana. Sepeda masih di jalan-jalan," lanjut Tito.
Dua tahun kemudian, pada 2000, Tito kembali ke China dalam rangka tugas investigasi. Ketika itu, sepeda motor mulai banyak masyarakat China gunakan.
Selanjutnya, pada 2004 Tito mengunjungi China. "Mulai banyak mobil tapi tidak begitu bagus. Beberapa tahun kemudian saya datang lagi mulai terlihat infrastruktur, transportasi berkembang. Mobil mengkilat sudah banyak sekali," katanya.
"Tahun kemarin saya datang ke sana dalam rangka interpol conference di hotel yang sama, saya melihat sungai yang sama sudah banyak orang yang berenang di situ. Airnya bersih, jernih, dulunya hitam pekat. Dan kemudian kita melihat Beijing sudah mirip-mirip seperti Washington DC, Shanghai sudah mirip-mirip New York," tambahnya.
Penulis: Dian Erika Nugraheny
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tito Karnavian: Pak Anies, Jakarta kayak Kampung Dibandingkan Shanghai"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News