kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag Lutfi singgung soal jurnalisme solusi di tengah bonus demografi


Rabu, 18 Agustus 2021 / 22:19 WIB
Mendag Lutfi singgung soal jurnalisme solusi di tengah bonus demografi
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi singgung soal jurnalisme solusi di tengah bonus demografi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, tantangan yang dimiliki Indonesia yang akan datang cukup rumit. Dimana setelah Indonesia menaikkan sepuluh kali lipatkan GDP dari tahun 1998, masih akan ada tantangan lebih rumit lagi pada 18 tahun mendatang.

"Challenge yang akan datang menjadi luar biasa lagi karena waktu kira-kira 17 sampai 18 tahun ke depan ketika demografi bonus kita akan habis, kita harus mentigakalipatkan GDP perkapita kita karena kita tidak mau terjebak dalam jebakan kelas menengah," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/8).

Lebih lanjut, Indonesia harus mampu secara bersama sebagai bangsa, untuk keluar dari middle income trap atau jebakan kelas menengah.

Namun, bukan hanya dihadapkan oleh jebakan kelas menengah, tetapi pada saat yang bersamaan Indonesia juga harus keluar dari yang disebut Thucydides Trap. Lutfi menerangkan, thucydides trap adalah ketika dua negara adidaya adikuasa di puncak dunia berinteraksi.

Baca Juga: Tinjau kesiapan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan, begini kata Mendag

Seperti kita ketahui sekarang Amerika Serikat dan China sedang sama-sama berinteraksi dan sedang mengadakan perang dagang. Meski di satu hal, ini adalah tempat terbaik karena Indonesia akan kebanjiran order ketika terjadi perselisihan dagang antara China dan Amerika Serikat.

"Tetapi pada saat yang bersamaan, Lyson Lue pada bulan Oktober menulis di kolom mengatakan bahwa kalau sampai terjadi apa-apa karena Thucydides trap dari 16 kali pertikaian dua adidaya di puncak dunia itu, hanya 4 yang tidak berakhir dengan perang dan kalau sampai terjadi peperangan di kawasan kita, penduduk di kawasan kita akan merugi," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Lutfi menegaskan Indonesia harus mendatangkan solusi, bukan hanya keluar dari jebakan kelas menengah, tetapi Indonesia juga memastikan bahwa tidak ada perselisihan di kawasan.

Dikaitkan dengan jurnalisme, Lutfi menyebut diharapkan akan ada sebuah solusi dari sisi jurnalisme terhadap isu yang terjadi. Lutfi mengaku bahwa ia menjadi bagian dari masyarakat yang menunggu jurnalisme baru yang ditawarkan inilah.com.

"Oleh sebab itu, saya sangat menantikan solusi yang akan diberikan Inilah.com. Karena solusi daripada Jurnalisme Solusi ini adalah sesuatu yang sangat penting," harapnya.

Selanjutnya: Pemulihan ekonomi Indonesia lambat, apa yang harus dilakukan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×