kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag Enggartiasto membidik pertumbuhan ekspor 11% tahun ini


Jumat, 02 Februari 2018 / 20:58 WIB
Mendag Enggartiasto membidik pertumbuhan ekspor 11% tahun ini
ILUSTRASI. Mendag Enggartiasto Lukita


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menaikkan target pertumbuhan ekspor tahun 2018.

"Kami menaruh target pertumbuhan ekspor Indonesia 11%," ujar Enggar dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Perdagangan (Kemdag), Jumat (2/2).

Peningkatan ekspor dinilai penting dalam rangka menyaingi pertumbuhan ekonomi negara tetangga di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada peringkat 8 di Asia Tenggara.

Target ekspor ini juga ditentukan berdasarkan masukkan dan usulan dari beberapa pemapar yang hadir sebelumnya dalam Rakernas Kemdag 2018. Beberapa pemapar yang menyampaikan usulan dalam Rakernas adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi, dan Informatika Rudiantara, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan target ekspor yang sebelumnya ditetapkan. Sebelumnya Enggar menargetkan kenaikan ekspor pada tahun 2018 hanya sebesar 5% hingga 7%.

Revisi tersebut didasari oleh pencapaian pertumbuhan ekspor pada tahun sebelumnya. Tahun 2017, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekspor mencapai 16,2%.

Tahun 2017 Indonesia mencatatkan nilai ekspor mencapai US$ 168,7 miliar. Angka itu naik dibandingkan tahun 2016 yang sebesar US$ 145,2 miliar.

Selain pencapaian tahun sebelumnya, revisi target pertumbuhan ekspor juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi dunia yang tinggi membuat potensi ekspor pun meningkat.

"Kita melihat pertumbuhan ekonomi dunia yang mengalami perbaikan," terang Enggar.

Peran ITPC dan Atdag pun akan dioptimalkan sebagai ujung tombak perdagangan Indonesia. Penguatan tersebut juga akan melihat analisis pasar sehingga keberadaan perwakilan dagang menjadi lebih efektif.

Analisis tersebut juga akan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan reposisi perwakilan dagang tersebut. Selain itu, Kementerian Perdagangan (Kemdag) memiliki peluang untuk membuka perwakilan dagang baru.

Selain perwakilan perdagangan, upaya kerja sama pun akan terus ditingkatkan. Hal itu mengingat selama 7 tahun terakhir Indonesia hanya menyelesaikan satu perjanjian dagang dengan Chile.

Selain itu investasi pun akan terus didorong guna mendukung ekspor. Enggar bilang investasi yang terdapat di Indonesia akan didorong untuk berorientasi ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×