Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menurut Kak Seto, hal itu bisa terjadi lantaran anak-anak merasa senang saat bersekolah. "Begitu tanya, anak-anak senang enggak sekolah di sini?, Seneng banget pak. Itu yang penting. Kalau zaman now begitu dengar, anak-anak hari ini guru mau rapat. Horeee bebas dari penjara rasanya," tutur Kak Seto.
Baca Juga: Sri Mulyani berharap penyederhanaan birokrasi di Kemenkeu percepat layanan publik
Kak Seto menjelaskan, di sekolahnya itu proses belajar mengajar dibangun secara efektif dengan memanfaatkan diskusi antar sesama. PR yang diberikan pun harus memicu kreativitas si anak. Dengan sedikitnya waktu di sekolah, kata Kak Seto, anak-anak bisa meluangkan waktunya bersama keluarga serta mengembangkan minat dan bakat mereka.
Jadi anak-anak tidak jadi "robot" yang diharuskan menerima setiap pelajaran yang ada tanpa mempertimbangkan bakat terpendam mereka yang beda antara satu dan lainnya. "Nah ini yang saya harapkan idenya Mas Menteri baru. Pokoknya gaya (kurikulum) milenial," pungkas Kak Seto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kak Seto Usul ke Nadiem Makarim Sekolah Cukup Tiga Hari"
Penulis : Jimmy Ramadhan Azhari
Editor : Jessi Carina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News