kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar Dampak Pencabutan PPKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Sabtu, 31 Desember 2022 / 16:47 WIB
Menakar Dampak Pencabutan PPKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Reporter: Dendi Siswanto, Lailatul Anisah, Siti Masitoh, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Meski PPKM dicabut, Jokowi memastikan program bantuan sosial (bansos), kesehatan hingga beberapa insentif pajak yang tengah berjalan masih berlanjut. Tak lupa bantuan kesehatan berupa obat-obatan serta vaksinasi Covid-19 masih diteruskan.

Koordinator Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Kamdani bilang, dunia usaha sangat mendukung pencabutan PPKM. Termasuk juga keputusan pemerintah untuk tetap meneruskan program bansos dan insentif pajak untuk membantu proses pemulihan ekonomi.

"Sudah waktunya kita masuk ke fase endemi," ucap Shinta.

Baca Juga: Bila PPKM Dihapus, Ekonom: Bakal Positif Dorong Ekonomi

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang optimistis pencabutan PPKM akan mampu meningkatkan produktivitas sektor usaha di 2023. Misalnya sektor perdagangan, hotel, pusat perbelanjaan, transportasi, jasa, pameran, hiburan dan lainnya.

Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) pun memproyeksi ekonomi Indonesia tahun depan di atas 4,3%. Sedangkan proyeksi ekonomi negara berkembang tahun depan di kisaran 1,8%.

Supaya terealisasi, Yusuf Rendy Manilet, ekonom Core Indonesia meminta masyarakat tidak melupakan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×