Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengujian untuk kasus virus corona terendah di dunia. Menurut data Worldometer, hanya 48 orang dari setiap satu juta orang di Indonesia yang menjalani tes virus corona dengan total tes sejauh ini mencapai 13.186 pengujian.
Dengan jumlah tes sebanyak itu menjadikan Indonesia sebagai negara yang terendah kelima di antara negara-negara dengan populasi penduduk 50 juta lebih. Indonesia sebagai negara dengan populasi terpadat keempat di dunia, hanya lebih baik dari Ethiopia (16 orang per 1 juta penduduk), Myanmar (23 orang per 1 juta penduduk), Nigeria (24 orang per 1 juta penduduk), dan Bangladesh (26 orang per 1 juta penduduk).
Baca Juga: Jatim tambah rumahsakit rujukan pasien Covid-19 menjadi 85 unit
Apabila dibandingkan dengan negara tetangga, jumlah tes virus corona di Indonesia terpaut sangat jauh. Sejauh ini, Malaysia telah melakukan 1.717 tes per satu juta orang, Singapura 11.110 tes per satu juta orang, Brunei Darussalam 20.218 tes per satu juta orang, dan Thailand 359 tes per satu juta orang.
Secara keseluruhan, Indonesia menempati peringkat terendah ke-12 negara dengan jumlah tes di dunia. Berikut daftarnya:
Papua Nugini: 8
Mozambik: 12
Mauritania: 14
Ethiopia: 16
Zimbabwe: 21
Haiti: 22
Myanmar: 23
Nigeria: 24
Bangladesh: 26
Zambia: 34
Libya: 45
Indonesia: 48
Bolivia: 51
Nepal: 57
Guatemala: 63
Baca Juga: Pembatasan jumlah penumpang commuter di masa PSBB, 1 gerbong hanya boleh 60 orang
PDB terbesar Asia Tenggara
Peringkat Indonesia di antara negara-negara seperti Ethiopia menjadi hal yang mengejutkan. Sebab, Indonesia memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Asia Tenggara atau setidaknya tiga kali lipat lebih besar dari pada salah satu dari empat negara tersebut.
Dilansir dari The Straits Times, PDB per kapita Indonesia bahkan sering digunakan sebagai indikator standar kehidupan suatu negara, setidaknya dua kali lipat. Indonesia sendiri memiliki PDB sebesar 1,1 triliun dollar AS, sementara Ethiopia 81 miliar dollar AS, Myanmar 65,9 miliar dollar AS, Nigeria 375 miliar dollar AS, dan Bangladesh 250 miliar dollar AS.
Terkait sedikitnya jumlah pengujian virus corona di Indonesia, juru bicara pemerintah untuk manajemen Covid-19 Achmad Yurianto, mengatakan pihaknya melakukan pengujian berdasarkan penelusuran kontak.
"Kami tidak menguji berdasarkan ukuran populasi, tetapi berdasarkan penelusuran kontak kasus positif serta berdasarkan kunjungan ke fasilitas kesehatan oleh orang-orang dengan gejala Covid-19," kata Achmad Yurianto kepada The Straits Times.
Dia menambahkan bahwa Indonesia juga melakukan tes cepat tetapi jumlah tes tersebut tidak menambah penghitungan nasional Covid-19. Selain itu, sejumlah pihak meyakini bahwa jumlah kasus virus corona di Indonesia lebih besar dibandingkan laporan pemerintah.
Baca Juga: Skenario berat pertumbuhan ekonomi kuartal II hanya akan tumbuh 1,1%, ini sebabnya
Asia Tenggara
Berikut perbandingan jumlah penduduk dan jumlah tes virus corona dirangkum dari data Worldometers, per Selasa (7/4/2020).
1. Vietnam 97,338,579 penduduk dan telah mengetes 106,399 warganya
2. Thailand 69,799,978 penduduk dan telah melakukan 71,860 tes virus corona
3. Singapura dengan 5.850.342 penduduk telah melakukan 65.000 tes virus corona
4. Malaysia dengan 32,365,999 penduduk telah melakukan 55,566 tes virus corona
5. Filipina 109,581,078 penduduk dan telah melakukan total tes 22,958 kali.
6. Indonesia 273,523,615 penduduk telah melakukan tes sebanyak 14,354 kali.
7. Brunei Darussalam dengan 437,479 penduduk telah melakukan tes untuk 8,845 warganya.
8. Kamboja dengan 16,718,965 penduduk memiliki jumlah total tes 5,768 kali.
9. Myanmar 54,409,800 telah melakukan tes sebanyak 1,246 kali.
10. Laos yang memiliki penduduk 7,275,560 baru melakukan 765 kali tes.
11. Timor Leste dengan 1,318,445 penduduk belum melaporkan jumlah tes dan mengkonfirmasi 1 kasus positif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Perbandingan Jumlah Uji Tes Virus Corona di Indonesia dan Negara Lain"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News