kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Melihat Dampak Perang Rusia di Ukraina Terhadap Kinerja Ekspor Indonesia


Selasa, 15 Maret 2022 / 14:19 WIB
Melihat Dampak Perang Rusia di Ukraina Terhadap Kinerja Ekspor Indonesia
ILUSTRASI. Sejumlah truk pengangkut peti kemas melintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/12/2021). Melihat Dampak Perang Rusia di Ukraina Terhadap Kinerja Ekspor Indonesia.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono, memastikan bahwa geopolitik yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor dan impor Indonesia.

“Jadi hubungan Indonesia dan Ukraina atau Indonesia dengan Rusia, dilihat dari ekspor dan impor, share-nya tidak terlalu besar dengan kedua negara tersebut,” tutur Margo dalam Rilis BPS secara virtual, Selasa (15/3).

Adapun, jika dilihat dari tahun lalu, share ekspor Indonesia ke Rusia hanya sebesar 0,65%  dari seluruh total ekspor Indonesia pada 2021. Sementara, impor dari Rusia ke Indonesia juga minim, yaitu hanya 0,64% dari total impor sepanjang 2021.

Sedangkan pada Pada Januari dan Februari 2022, share ekspor dari Indonesia ke Rusia hanya sebesar 0,84% dan impor dari Rusia sebesar 1%.

Baca Juga: BPS Catat Komoditas Batubara Jadi Penyumbang Ekspor Terbesar pada Februari 2022

Demikian juga kepada negara Ukraina, pada 2021 share ekspor dari Indonesia ke negara tersebut hanya 0,18% dan impor dari Ukraina hanya sebesar 0,53%. Sedangkan, Pada Januari dan Februari 2022, share ekspor Indonesia ke Ukraina tercatat sebesar 0,07% dan impor dari Ukraina sebesar 0,1%.

Margo mengatakan, komoditas ekspor utama terbesar Indonesia ke Rusia adalah lemak dan minyak nabati yang pada keseluruhan tahun 2021 sebesar US$ 833,6 juta, sementara pada Januari dan Februari 2022 sebesar US$ 204,4 juta.

Sedangkan komoditas impor  utama Indonesia dari Rusia terbesar adalah besi dan baja yang sebesar US$ 447 juta sepanjang 2021, dan pada Januari sampai Februari impor besi dan bajanya sebesar US$ 135 juta.

Kemudian, komoditas ekspor Indonesia ke Ukraina, komoditas terbesar adalah lemak dan minyak nabati yang sepanjang 2021 sebesar US$ 368,7 juta, sementara pada Januari sampai Februari 2022 sebesar US$ 20,5 juta.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 3,83 Miliar di Februari 2022

Sedangkan, untuk komoditas impor utama Indonesia dari Ukraina, komoditas terbesar yaitu serealia yang sepanjang 2021 nilainya sebesar US$ 946,5 juta, dan pada Januari sampai Februari 2022 sebesar  US$ 15,7 juta.

Lebih lanjut, Margo bilang, komoditas impor terbesar dari Rusia ke Indonesia adalah besi dan baja. Namun, share-nya hanya sebesar 3,74%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan impor besi dan baja dari China alias Tiongkok yang mencapai 22,95%.

Baca Juga: Tekanan Eksternal Bisa Membuat Rupiah Kembali Melemah pada Senin (14/3)

Selanjutnya,  komoditas impor utama dari Ukraina ke Indonesia adalah Serealia. Namun share-nya juga kecil, hanya 2,16% jika dibandingkan dengan Australia yang mencapai 36,09%.

“Jadi jika impor serealia dari Ukraina terganggu kita bisa meningkatkan impor dari negara lain agar pasokan tidak terganggu sehingga ekonomi Indonesia bisa berjalan. Begitupun dengan impor besi dan baja,” jelas Margo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×