kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 6.845   17,22   0,25%
  • KOMPAS100 989   0,80   0,08%
  • LQ45 766   2,60   0,34%
  • ISSI 219   0,42   0,19%
  • IDX30 397   1,64   0,41%
  • IDXHIDIV20 467   0,80   0,17%
  • IDX80 112   0,37   0,33%
  • IDXV30 115   0,32   0,28%
  • IDXQ30 129   0,41   0,31%

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 3,83 Miliar di Februari 2022


Selasa, 15 Maret 2022 / 12:33 WIB
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 3,83 Miliar di Februari 2022
ILUSTRASI. Surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 mencapai US$ 3,83 miliar.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Februari 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 mencapai US$ 3,83 miliar.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 ini menambah deretan surplus neraca perdagangan dalam dua tahun terakhir.
Dia juga berharap terjadinya surplus secara beruntun ini turut menyumbang agar pertumbuhan ekonomi berlangsung lebih cepat.

“Harapan kami semua, semoga tren surplus ini tetap terjaga di pasar berikutnya, sehingga pemulihan ekonomi Indonesia bisa berlangsung lebih cepat,” tutur Margo dalam Rilis BPS secara virtual, Selasa (15/3).

Dia menambahkan, surplus neraca perdagangan ini disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih tinggi daripada nilai impor. Nilai ekspor pada bulan Februari 2022 tercatat US$ 34,14 miliar dan nilai impor hanya US$ 25,43 miliar.

Baca Juga: Naik Lagi, Nilai Ekspor Indonesia di Februari 2022 Capai US$ 20,46 Miliar

Kemudian, bila dilihat dari negara mitra dagang Indonesia, ada beberapa negara yang menjadi penyumbang surplus terbesar dalam neraca perdagangan. “Indonesia surplus dengan Amerika Serikat, India, dan Filipina,” jelas Margo.

Adapun, Amerika Serikat (AS), di mana Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 1.867,5 juta. Surplus neraca perdagangan dengan Negeri Paman Sam terutama disumbang oleh komoditas pakaian dan aksesoris rajutan (HS 61), serta alas kaki (HS 64).

Kemudian, India, Indonesia sukses membukukan surplus sebesar US$ 850,8 juta, dengan komoditas bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak nabati (HS 15).

Lalu, untuk Filipina, Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 759,9 juta, dengan komoditas bahan bakar mineral (HS 27), lalu kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Baca Juga: Bank Permata Proyeksi Surplus Neraca Perdagangan Februari 2022 Capai US$ 3,1 Miliar

Sebaliknya, Indonesia juga mencatat defisit terhadap beberapa mitra dagang, seperti China , Thailand, dan Australia.

Defisit dengan Tiongkok pada Februari 2022 ini tercatat mengalami difisit sebesar US$ 909,4 juta, dengan komoditas penyumbang defisitnya adalah mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya (HS 82) dan mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×