kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Diprediksi Cuma 5,04%


Kamis, 04 Mei 2023 / 19:32 WIB
Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Diprediksi Cuma 5,04%
ILUSTRASI. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan menurun menjadi 5,04%


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan menurun menjadi 5,04% yoy dibanding tahun 2022 yang sebesar 5,31% yoy, beriringan dengan pertumbuhan ekonomi global yang juga melambat. Meski demikian, perekonomian Indonesia diprediksi bakal tetap tangguh tahun ini.

Faisal menyebut sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 kemungkinan besar akan bergeser dari sektor eksternal ke sektor domestik.

Meski kegiatan ekspor terlihat melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global yang dipimpin oleh AS dan Zona Euro. Namun, pembukaan kembali ekonomi Tiongkok dapat mendukung permintaan eksternal sampai batas tertentu.

Sementara harga komoditas cenderung menunjukkan pelemahan namun dengan cara yang lebih bertahap.

“Konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 akan didukung oleh penurunan inflasi, berkat keberhasilan pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga pangan,” ujar Faisal kepada Kontan, Kamis (4/5).

Baca Juga: The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Apakah Ini yang Terakhir?

Apalagi pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir tahun 2022 juga telah meningkatkan mobilitas dan permintaan masyarakat.

Tak hanya itu, belanja pemerintah yang mengalami kontraksi di tahun 2022 di tengah penurunan pengeluaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional, seiring dengan semakin terkendalinya situasi COVID-19 diperkirakan akan kembali mencatatkan pertumbuhan di tahun 2023.

Kembalinya defisit fiskal di bawah 3% dari PDB akan terjadi lebih cepat dari yang direncanakan sehingga memberikan ruang bagi pemerintah untuk kembali ke kebijakan pro-pertumbuhan. Termasuk dalam persiapan pemilu 2024.

Selain itu, sumber investasi tetap pada tahun 2023 akan bergeser dari investasi non bangunan dan struktur ke investasi bangunan dan struktur. Hal ini didukung oleh anggaran yang lebih tinggi untuk infrastruktur dalam APBN 2023, kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek hilirisasi, dan pengembangan ibu kota negara (IKN).

Baca Juga: Ditopang Konsumsi Rumah Tangga, Ekonomi RI Kuartal I-2023 Diprediksi Tumbuh 4,92%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×